Tokoh.co.id – Wolfgang Amadeus Mozart, seorang tokoh musik klasik yang namanya tidak asing di telinga para pecinta musik di seluruh dunia. Lahir pada tahun 1756 di Salzburg, Mozart dikenal sebagai salah satu komposer paling berpengaruh dan berbakat dalam sejarah musik Barat. Dengan bakat luar biasa yang terlihat sejak usia dini, dia mengukir jejak yang mendalam dalam dunia musik klasik. Kehidupan Mozart, yang penuh dengan keajaiban dan tragedi, menjadi inspirasi bagi banyak orang. Karyanya yang meliputi simfoni, opera, musik kamar, dan konser, tetap abadi dan terus memikat hati para pendengar hingga hari ini. Kisah hidupnya, yang penuh dengan dedikasi dan genialitas, adalah cerita tentang kreativitas tanpa batas yang terus mempengaruhi dunia musik.
Sekilas Tentang Tokoh Wolfgang Amadeus Mozart
Wolfgang Amadeus Mozart, lahir pada 27 Januari 1756 di Salzburg, Austria, adalah seorang komposer dan pemusik yang memiliki bakat luar biasa sejak usia muda. Dia adalah anak dari Leopold Mozart, seorang musisi, komposer, dan pengajar musik terkemuka di Salzburg. Ibunya, Anna Maria Pertl, memberikan dukungan penuh kepada bakat anaknya. Mozart memiliki seorang saudara perempuan yang juga berbakat dalam musik, Maria Anna (Nannerl).
Wolfgang Amadeus Mozart dikenal memiliki kemampuan musikal yang luar biasa, di mana dia sudah mampu bermain instrumen musik dan mengarang melodi sejak usia lima tahun. Sepanjang hidupnya, dia menciptakan lebih dari 600 karya, yang mencakup berbagai genre musik seperti simfoni, opera, musik kamar, sonata, dan konser. Karyanya terkenal karena keindahan melodinya, kekayaan harmoni, dan struktur musikalnya yang kompleks.
Pengaruhnya dalam dunia musik tidak hanya terbatas pada era klasik, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi komposer setelahnya. Gaya musiknya yang inovatif dan kemampuannya menggabungkan berbagai elemen musik menjadi ciri khas yang membuat karyanya tetap relevan hingga saat ini.
Kehidupan Awal dan Keluarga Wolfgang Amadeus Mozart
Wolfgang Amadeus Mozart lahir di sebuah keluarga musikal di Salzburg, Austria. Ayahnya, Leopold Mozart, adalah seorang komposer, violinis, dan asisten konduktor di orkestra istana Salzburg. Leopold mengenali bakat luar biasa Mozart sejak dini dan mulai mengajarkannya musik sejak usia empat tahun. Leopold menjadi mentor, guru, dan manajer Mozart, memastikan pengembangan bakat musikal anaknya.
Ibunya, Anna Maria Pertl, mendukung penuh pengembangan bakat Mozart meskipun tidak terlibat langsung dalam pendidikan musikalnya. Saudara perempuan Mozart, Maria Anna (Nannerl), juga menunjukkan bakat musikal yang luar biasa. Mozart dan Nannerl sering bermain musik bersama, dan dalam beberapa kesempatan, mereka melakukan tur konser bersama.
Keluarga Mozart memiliki hubungan yang erat, sering bepergian bersama untuk konser di berbagai negara Eropa. Dalam perjalanan ini, Mozart terpapar berbagai gaya musikal dan bertemu dengan musisi terkemuka, yang membentuk dasar pendidikannya dalam musik. Perjalanan ini juga memberi Mozart kesempatan untuk menunjukkan bakatnya kepada para bangsawan dan penikmat musik, meningkatkan reputasinya sebagai seorang anak ajaib.
Ketika Mozart berusia tujuh tahun, keluarganya melakukan tur besar ke Eropa, termasuk kunjungan ke Munich, Paris, London, dan Zurich. Selama tur ini, Mozart dan Nannerl tampil di hadapan bangsawan dan anggota keluarga kerajaan, termasuk Ratu Inggris. Dalam perjalanan ini, Mozart menunjukkan kemampuannya tidak hanya dalam bermain musik tetapi juga dalam mengkomposisi.
Di usia muda, Mozart telah menguasai beberapa instrumen, termasuk piano, organ, dan biola. Dia juga mulai menunjukkan keahlian dalam mengkomposisi musik. Karya pertamanya yang dikenal, sebuah minuet dan trio dalam G mayor, dikomposisikan ketika dia baru berusia lima tahun.
Di usia delapan tahun, Wolfgang Amadeus Mozart menulis symphony pertamanya, yang menunjukkan bakat luar biasa dalam komposisi. Kemampuan komposisinya berkembang pesat, dan seiring bertambahnya usia, Mozart mulai menciptakan karya yang lebih kompleks dan matang. Di usia yang masih sangat muda, Mozart telah mengembangkan identitas musikalnya sendiri, memadukan keahlian teknis dengan kepekaan artistik yang mendalam.
Selain musik, Wolfgang Amadeus Mozart juga menerima pendidikan dasar di rumah, diajar oleh ayahnya dan tutor lainnya. Dia mempelajari bahasa Latin, sejarah, geografi, dan beberapa bahasa modern, termasuk Italia dan Prancis. Pendidikan ini memberinya latar belakang intelektual yang luas dan memungkinkannya untuk berkomunikasi dengan berbagai audiens di Eropa.
Meskipun dia memiliki bakat yang luar biasa, kehidupan awal Mozart tidak selalu mudah. Keluarganya sering mengalami kesulitan keuangan, terutama karena pengeluaran besar untuk tur konser. Kesehatan Mozart juga sering bermasalah, mengalami beberapa sakit serius selama masa kanak-kanaknya.
Masa Kecil dan Pendidikan Wolfgang Amadeus Mozart
Masa kecil Wolfgang Amadeus Mozart tidak seperti kebanyakan anak lainnya. Sejak usia dini, dia menunjukkan kemampuan musikal yang luar biasa, yang diakui dan didorong oleh ayahnya, Leopold. Ayahnya, yang juga merupakan seorang musisi dan guru musik, memperkenalkan Mozart pada dasar-dasar musik. Mozart belajar membaca dan menulis musik bahkan sebelum ia bisa menulis kata-kata.
Pendidikan formal Mozart sebagian besar dilakukan di rumah. Dia tidak menghadiri sekolah reguler, sebaliknya, Leopold mengajarinya berbagai mata pelajaran termasuk musik, bahasa, dan sastra. Pengajaran ini diselingi dengan latihan musik intensif, di mana Mozart belajar bermain piano, biola, dan organ. Kemampuan Mozart untuk memahami dan menyerap pelajaran musik dengan cepat mengejutkan banyak yang mendengarnya.
Mozart juga belajar komposisi musik dari ayahnya. Dia mulai menulis musik pada usia lima tahun dan dengan cepat mengembangkan gaya komposisi yang khas. Karya-karya awalnya menunjukkan pemahaman yang luar biasa tentang harmoni, melodi, dan struktur musik. Kecerdasannya, dikombinasikan dengan pendidikan musik yang kuat dan eksposur terhadap berbagai gaya musikal selama tur konser keluarganya, memungkinkan Mozart untuk bereksperimen dan berinovasi dalam komposisi musiknya.
Tur Eropa keluarga Mozart memainkan peran penting dalam pendidikan dan perkembangan musikalnya. Selama tur ini, Mozart terpapar pada berbagai gaya musik, dari musik Italia yang ekspresif hingga kontrapunkt yang kompleks dari komposer Jerman. Dia juga memiliki kesempatan untuk bertemu, mendengarkan, dan belajar dari beberapa musisi dan komposer terkemuka saat itu. Pengalaman ini memperluas pemahamannya tentang musik dan memberinya ide-ide baru untuk dikembangkan dalam komposisinya.
Meskipun Wolfgang Amadeus Mozart dikenal karena bakat musiknya, dia juga menunjukkan minat dan kemampuan di bidang lain. Dia tertarik pada sastra, teater, dan bahasa. Kecintaannya pada sastra terutama mempengaruhi karya-karyanya nanti dalam opera, di mana dia menggabungkan musik dengan narasi cerita yang kuat.
Namun, tekanan untuk tampil dan memenuhi harapan sebagai seorang anak ajaib bisa berat. Mozart menghabiskan sebagian besar masa kecilnya dalam perjalanan, sering bermain di pengadilan kerajaan dan di hadapan para bangsawan. Meskipun pengalaman ini membantunya tumbuh sebagai musisi, ia juga kehilangan banyak interaksi sosial normal yang dialami anak-anak lain seusianya.
Kesehatan Mozart sering menjadi perhatian, karena jadwal perjalanan yang padat dan tekanan untuk tampil. Dia sering sakit-sakitan, tetapi terlepas dari tantangan kesehatan, ia terus berkarya dengan tekad yang tidak pernah goyah. Kejeniusan musikalnya, bersama dengan pengalaman luas yang ia peroleh selama masa kecilnya, menyiapkan dasar bagi karir musikalnya yang fenomenal.
Awal Karir Wolfgang Amadeus Mozart
Awal karir Wolfgang Amadeus Mozart ditandai dengan prestasi yang luar biasa dan kecemerlangan musikal. Setelah menghabiskan masa kecilnya sebagai anak ajaib yang melakukan tur di Eropa, Mozart mulai membentuk karirnya sebagai komposer dan musisi independen. Pada awal usia remaja, ia sudah menciptakan karya-karya yang menunjukkan kedewasaan artistik dan teknis yang luar biasa.
Pada usia 17 tahun, Mozart mendapatkan posisi sebagai musisi pengadilan di Salzburg, tempat kelahirannya. Di sini, ia mulai mengembangkan karyanya dalam berbagai bentuk musik, termasuk simfoni, sonata, dan musik kamar. Namun, ia sering merasa terkungkung dengan lingkungan Salzburg yang konservatif dan terbatas dalam hal kesempatan artistik. Ini mendorongnya untuk mencari kesempatan lain di tempat lain di Eropa.
Pada tahun 1777, Mozart, bersama ibunya, melakukan perjalanan ke Mannheim dan Paris, pusat-pusat musik yang penting pada masa itu. Di Mannheim, ia bertemu dengan banyak musisi dan komposer terkenal, dan gaya orkestrasi Mannheim yang inovatif mempengaruhi komposisinya. Di Paris, ia mencoba, meskipun dengan sedikit keberhasilan, untuk mendapatkan posisi di pengadilan atau sebagai komposer terkenal.
Meskipun menghadapi beberapa kegagalan dan rintangan, Mozart terus mengkomposisi dan tampil. Karyanya dari periode ini, seperti sonata piano dan konser, menunjukkan keahliannya yang berkembang dan kemampuan untuk menyesuaikan gayanya dengan selera dan tren yang berubah.
Kembalinya Mozart ke Salzburg pada tahun 1779 membawanya ke posisi yang lebih stabil sebagai konduktor di pengadilan. Namun, Mozart selalu ingin lebih dari sekedar posisi pengadilan; dia ingin kebebasan untuk mengeksplorasi potensi musikalnya sepenuhnya. Hal ini akhirnya membawanya ke Wina pada tahun 1781, di mana ia memulai fase baru dalam karirnya sebagai seorang seniman independen.
Peristiwa Penting Wolfgang Amadeus Mozart
Periode Wina dalam kehidupan Wolfgang Amadeus Mozart merupakan masa yang penuh dengan peristiwa penting dan pencapaian. Setelah meninggalkan posisinya di pengadilan Salzburg, Mozart pindah ke Wina pada tahun 1781. Di sini, ia menemukan lingkungan yang lebih kondusif untuk pertumbuhan artistiknya. Wina, sebagai ibu kota musik Eropa saat itu, memberikan Mozart kesempatan untuk berinteraksi dengan banyak musisi, komposer, dan penikmat musik.
Salah satu peristiwa penting di awal masa Wina adalah pertunjukannya di hadapan Kaisar Joseph II. Penampilannya mendapat pujian, dan Kaisar Joseph II kemudian menugaskannya untuk menulis sebuah opera, “Die Entführung aus dem Serail” (Penculikan dari Seraglio). Opera ini, dengan musiknya yang cerdas dan melodi yang menarik, menjadi sangat populer dan menandai Mozart sebagai komposer opera yang hebat.
Pada tahun 1782, Wolfgang Amadeus Mozart menikahi Constanze Weber, yang menjadi pendamping hidupnya. Pernikahan ini, meskipun sempat ditentang oleh keluarganya, membawa stabilitas pribadi dan kebahagiaan. Bersama Constanze, Mozart memiliki enam anak, meskipun hanya dua yang bertahan hidup sampai dewasa.
Wolfgang Amadeus Mozart juga membentuk hubungan profesional dengan Lorenzo Da Ponte, seorang penulis libretto yang cemerlang. Kerjasama mereka menghasilkan beberapa opera terbesar Mozart, termasuk “Le Nozze di Figaro” (Pernikahan Figaro), “Don Giovanni”, dan “Cosi fan tutte”. Opera-opera ini, dengan kombinasi musik yang memukau dan cerita yang menarik, menegaskan reputasi Mozart sebagai salah satu komposer opera terbesar.
Selama masa ini, Mozart terus menciptakan karya-karya monumental lainnya, termasuk serangkaian konser piano, simfoni, dan musik kamar. Simfoni No. 40 dan No. 41 (Jupiter) adalah dua dari simfoni terakhir dan paling terkenal yang dia tulis, menampilkan kegeniusan musikal Mozart dalam bentuk simfoni.
Di samping kesuksesannya, Mozart menghadapi tantangan finansial. Meskipun ia mendapat penghasilan dari konser dan publikasi musiknya, pengelolaan keuangannya yang buruk sering kali membuatnya dalam kesulitan keuangan. Namun, kendala finansial ini tidak menghentikan Mozart dari terus berkarya.
Periode ini juga ditandai dengan kesehatan Mozart yang menurun. Meskipun sering sakit, ia terus bekerja pada beberapa proyek musik. Salah satu karya terakhirnya, Requiem, tetap tidak selesai pada saat kematiannya dan menjadi salah satu karya paling misterius dan mengesankan dari Mozart.
Masa Wina dalam kehidupan Mozart adalah periode kreativitas yang intens dan penuh dengan pencapaian artistik, meskipun diwarnai dengan tantangan pribadi dan finansial.
Pencapaian Wolfgang Amadeus Mozart
Pencapaian Wolfgang Amadeus Mozart dalam dunia musik tidak hanya mencengangkan karena volume karyanya, tetapi juga karena kedalaman dan inovasi artistiknya. Selama hidupnya yang singkat, Mozart menciptakan lebih dari 600 karya, yang meliputi hampir setiap genre musikal pada masanya, termasuk opera, simfoni, konser, musik kamar, dan karya solo piano.
Opera merupakan salah satu bidang di mana Mozart benar-benar bersinar. Dia mengubah opera dari sekadar hiburan menjadi bentuk seni yang menggabungkan musik, drama, poesi, dan filosofi. Opera seperti “Le Nozze di Figaro,” “Don Giovanni,” dan “Die Zauberflöte” (Sihir Suling) tidak hanya terkenal karena keindahan musikalnya, tetapi juga karena cara mereka mengeksplorasi tema-tema kompleks seperti cinta, kekuasaan, kesetiaan, dan kemanusiaan. Setiap opera ini memperlihatkan keahlian Mozart dalam menggabungkan musik yang memukau dengan karakterisasi yang kuat dan plot yang menarik.
Dalam genre simfoni, Mozart mengembangkan bentuk musikal yang ada dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap evolusi genre tersebut. Simfoni No. 40 dan Simfoni No. 41 ‘Jupiter’ adalah contoh kejeniusan Mozart dalam menggabungkan harmoni yang rumit, melodi yang menarik, dan struktur musikal yang inovatif. Karya-karya ini menunjukkan kematangan artistik Mozart dan kemampuannya untuk mengekspresikan emosi yang dalam melalui musik.
Mozart juga dikenal karena kontribusinya pada musik kamar. Kuartet gesek dan trio piano-nya sangat dipuji karena keindahan melodinya dan keahlian kontrapuntalnya. Karya-karya ini tidak hanya populer di kalangan penikmat musik pada zamannya, tetapi juga terus memengaruhi musisi dan komposer hingga saat ini.
Sebagai pemain piano dan komposer, Mozart menulis sejumlah besar karya untuk piano, termasuk sonata, konser, dan variasi. Konser piano-nya, khususnya, menunjukkan keterampilan dan keahlian yang luar biasa. Dia sering menampilkan karya-karya ini dalam konsernya, yang meningkatkan reputasinya sebagai pemain piano virtuoso.
Selain itu, Mozart juga menciptakan musik gerejawi yang mengesankan, termasuk Misa, motet, dan rekuiem. “Requiem” khususnya, meskipun tidak selesai karena kematiannya yang prematur, dianggap sebagai salah satu karya gerejawi terbesar dalam sejarah musik.
Pengaruh Mozart tidak terbatas pada karya-karyanya saja, tetapi juga pada cara dia mengubah pandangan terhadap peran komposer dan musisi. Dengan meninggalkan posisi yang aman di pengadilan untuk menjadi komposer independen di Wina, Mozart menetapkan standar baru untuk karir musikal yang berdasarkan kreativitas dan ekspresi individual.
Kematian Wolfgang Amadeus Mozart
Wolfgang Amadeus Mozart meninggal pada tanggal 5 Desember 1791 di Wina, pada usia 35 tahun. Kematian Mozart yang mendadak dan prematur menyisakan banyak spekulasi dan misteri. Pada saat kematiannya, ia sedang mengerjakan “Requiem,” yang kemudian menjadi salah satu karya paling terkenal dan emosionalnya. Penyebab pasti kematian Mozart masih menjadi subjek perdebatan di kalangan para sejarawan dan ahli medis, dengan hipotesis yang berkisar dari penyakit serius seperti demam rematik hingga keracunan.
Berita tentang kematian Mozart menyebar dengan cepat dan menyebabkan kesedihan di kalangan penggemar dan rekan-rekannya. Ia dimakamkan dalam sebuah upacara sederhana di St. Marx Cemetery di Wina, sesuai dengan praktik pemakaman masa itu untuk orang-orang biasa. Meskipun Mozart meninggal dalam kondisi finansial yang sulit, warisan musiknya tetap tak ternilai harganya, memberikan kontribusi abadi kepada dunia musik.
Peninggalan Wolfgang Amadeus Mozart
Warisan Wolfgang Amadeus Mozart bagi dunia musik tidak dapat dilebih-lebihkan. Sebagai salah satu komposer paling berpengaruh dalam sejarah musik klasik, karya-karyanya terus mempengaruhi musisi, komposer, dan penikmat musik hingga hari ini. Mozart meninggalkan sebuah katalog musik yang luas dan beragam, yang mencakup opera, simfoni, musik kamar, konser piano, dan karya gerejawi.
Karya-karya Mozart dicirikan oleh keindahan melodinya, kekayaan harmonis, dan kecanggihan struktural. Gaya komposisinya yang unik menggabungkan elegansi, ekspresi, dan kejelasan, menjadikannya sebagai standar emas dalam musik klasik. Komposisi Mozart terkenal karena kemampuannya untuk mengkomunikasikan berbagai emosi manusia, dari sukacita yang tak terbendung hingga kedalaman kesedihan.
Pengaruh Mozart terlihat jelas dalam karya generasi komposer berikutnya. Figur seperti Ludwig van Beethoven, yang di awal karirnya dipengaruhi oleh Mozart, melanjutkan dan memperluas beberapa inovasi musikal Mozart. Selain itu, pendidikan musik klasik seringkali dimulai dengan mempelajari karya-karya Mozart, karena mereka dianggap sebagai contoh sempurna dari keseimbangan dan bentuk musikal.
Pengaruh Mozart dalam Musik Rock dan Musik Modern
Warisan Mozart tidak hanya terbatas pada ranah musik klasik, tetapi juga mempengaruhi genre musik lain, termasuk rock dan musik populer modern. Pengaruh Mozart dalam musik rock dan pop terlihat dalam banyak aspek, dari komposisi melodi hingga konsep virtuositasi.
- Melodi dan Harmoni: Beberapa band rock dan musisi pop telah terinspirasi oleh kekayaan melodi dan harmoni Mozart. Misalnya, band The Beatles, khususnya Paul McCartney, sering mengakui pengaruh musik klasik, termasuk Mozart, dalam komposisi mereka. Lagu-lagu seperti “Yesterday” dan “Eleanor Rigby” menunjukkan kecanggihan dalam pengaturan melodi dan harmoni yang bisa dihubungkan dengan estetika musikal Mozart.
- Struktur Musikal: Penggunaan struktur musikal yang kompleks, sering kali ditemukan dalam karya Mozart, juga telah mempengaruhi musisi rock. Misalnya, Queen, dengan lagu terkenal mereka “Bohemian Rhapsody,” menunjukkan pengaruh musik klasik dalam struktur operatik dan variasi harmonisnya.
- Virtuositasi: Mozart dikenal sebagai seorang virtuoso, seorang musisi yang memiliki keahlian teknis yang luar biasa dalam permainan dan komposisi. Konsep ini telah diadaptasi dalam musik rock dan pop, di mana musisi seperti Jimi Hendrix, Eddie Van Halen, dan Prince dikenal karena kemampuan bermain gitar atau instrumen mereka yang luar biasa. Ide virtuositasi dalam bermain musik, yang diidealisasi oleh Mozart, menjadi penting dalam menilai keahlian musisi di era modern.
- Pengaruh pada Musik Film dan Media: Karya Mozart juga telah mempengaruhi komposer musik film dan media lainnya. Keahlian Mozart dalam menciptakan musik yang mengungkapkan berbagai emosi dan suasana hati telah diadopsi oleh komposer musik film seperti John Williams dan Hans Zimmer.
- Pendidikan Musik: Pengaruh Mozart juga terlihat dalam pendidikan musik modern. Banyak musisi rock dan populer memulai pendidikan musik mereka dengan mempelajari dasar-dasar musik klasik, seringkali termasuk karya Mozart. Pemahaman ini membantu mereka mengembangkan keterampilan musikal yang lebih luas dan mendalam.
Dengan demikian, warisan Mozart berlanjut tidak hanya dalam musik klasik tetapi juga dalam berbagai aspek musik modern, memberikan inspirasi kepada generasi musisi dalam berbagai genre dan bentuk seni. Pengaruhnya membuktikan bahwa musik, tidak peduli era atau genre, terhubung melalui kreativitas dan inovasi yang tak lekang oleh waktu.
Fakta Menarik Tentang Mozart
- Prodigi Musik Sejak Usia Dini: Mozart menunjukkan bakat musiknya sejak sangat muda. Pada usia lima tahun, ia sudah mulai mengkomposisi musik, dan pada usia tujuh tahun, ia melakukan tur konser pertamanya.
- Menguasai Berbagai Instrumen: Selain menjadi pianis yang hebat, Mozart juga sangat mahir dalam memainkan biola dan organ.
- Volume Karya yang Luar Biasa: Selama hidupnya yang singkat, Mozart menciptakan lebih dari 600 karya, termasuk 41 simfoni, lebih dari 20 opera, 27 konser piano, serta banyak sonata, serenade, dan karya musik kamar.
- Mendefinisikan Opera Buffa: Mozart memberikan kontribusi besar pada pengembangan opera buffa (opera komik) melalui karya-karyanya seperti “Le Nozze di Figaro” dan “Don Giovanni”.
- Pengaruh pada Komposer Berikutnya: Karya Mozart sangat mempengaruhi komposer besar berikutnya seperti Ludwig van Beethoven, yang awalnya merencanakan untuk belajar langsung di bawah bimbingan Mozart.
- Bahasa dan Sastra: Mozart fasih berbicara dalam beberapa bahasa dan memiliki kecintaan pada sastra, yang mempengaruhi pendekatannya dalam menulis libretto untuk opera.
- Hubungan dengan Freemasonry: Mozart adalah seorang Freemason, dan filosofi Freemasonry mempengaruhi beberapa karya musiknya, termasuk opera “Die Zauberflöte” (Sihir Suling).
- Karya Terakhir yang Tidak Selesai: “Requiem” adalah karya terakhir Mozart, yang tetap tidak selesai pada saat kematiannya. Ada banyak spekulasi dan legenda mengenai pembuatan dan komposisi “Requiem”.
- Kemampuan Memori yang Luar Biasa: Mozart memiliki ingatan musikal yang fenomenal. Ia diketahui dapat mengingat musik setelah mendengarnya sekali saja, seperti yang terjadi ketika ia menyalin secara lengkap Miserere karya Gregorio Allegri setelah mendengarnya di Kapel Sistine.
- Perjalanan dan Tur Konser: Mozart menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam perjalanan, melakukan tur di seluruh Eropa dan tampil di hadapan bangsawan dan kerajaan.
- Kecintaan pada Permainan dan Humor: Mozart dikenal memiliki rasa humor yang cerdas dan suka bermain-main. Dia sering menyertakan lelucon dan referensi cerdas dalam suratnya dan terkadang bahkan dalam musiknya.
- Mozart dan Haydn: Mozart memiliki hubungan persahabatan dengan Joseph Haydn, seorang komposer terkenal lainnya. Haydn pernah berkata tentang Mozart, “sebelum Tuhan, saya memberitahu Anda, bahwa orang ini adalah komposer terbesar yang saya kenal.”
- Pengaruh dalam Musik Rock dan Pop: Mozart mempengaruhi banyak musisi dan band rock dan pop, termasuk The Beatles dan Queen, yang terinspirasi oleh kecanggihan musikal dan struktur karya-karyanya.
Quotes
- “Musik bukanlah catatan di kertas, dan bukanlah teori. Musik adalah kehidupan.”
- “Ketika saya sedang bekerja, saya tidak berpikir; saya memiliki dalam pikiran saya tema yang telah lama terbentuk. Kemudian saya mengeksplorasi, saya mendengar dan melihat hasilnya, dan—jika saya suka—saya mengambilnya; jika tidak, saya membuangnya.”
- “Saya terus-menerus berusaha untuk meningkatkan, untuk memperbaiki apa yang tidak baik, untuk menambahkan yang baru.”
- “Sebuah karya seni yang baik tidak pernah selesai, hanya ditinggalkan.”
- “Hidup, seperti sebuah drama, bukanlah begitu banyak tentang panjangnya, tetapi seberapa baik ia dipentaskan. Semakin baik sebuah drama, semakin singkat.”