Tokoh.co.id – Tri Rismaharini, sering disapa Risma, adalah satu dari beberapa menteri wanita di Indonesia adalah sosok kunci di balik transformasi Kota Surabaya menjadi salah satu kota terbaik di Indonesia. Sebagai Wali Kota pertama perempuan di Surabaya periode 2010-2020, dia membawa angin perubahan melalui berbagai inisiatif pembangunan yang tidak hanya memperhatikan infrastruktur fisik, tetapi juga kesejahteraan sosial penduduknya. Sebagai salah satu tokoh Wanita Hebat Dunia dan Indonesia. Tri Rismaharini, dengan dedikasi dan inovasinya, Risma telah menetapkan standar baru dalam kepemimpinan daerah, menunjukkan bagaimana pemerintah kota dapat berdampak positif terhadap kehidupan masyarakatnya.
Sekilas Tentang Tri Rismaharini
Tri Rismaharini, lebih dikenal dengan nama Risma, telah menjadi sosok yang sinonim dengan transformasi urban dan pemerintahan yang responsif. Sebelum menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, Risma memegang berbagai posisi penting di pemerintahan kota, termasuk sebagai kepala dinas kebersihan dan ruang hijau, dimana dia mulai menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan yang bersih dan hijau. Risma adalah seorang lulusan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dengan latar belakang pendidikan di bidang perencanaan kota, yang menjadi dasar kuat bagi visi pembangunannya.
Kepemimpinannya di Surabaya ditandai dengan serangkaian program inovatif yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup warga, pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, dan pemberdayaan komunitas. Risma dikenal dengan pendekatannya yang langsung dan hands-on, sering terlihat di lapangan untuk memastikan implementasi kebijakan berjalan dengan baik. Dia tidak hanya mengutamakan pembangunan infrastruktur, tetapi juga memprioritaskan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial, yang menjadikan Surabaya contoh kota modern yang seimbang.
Kepemimpinan Tri Rismaharini diakui tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional, dimana ia telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam pembangunan kota. Komitmen dan dedikasinya dalam memajukan Surabaya telah membuatnya dihormati dan dikagumi oleh banyak orang, tidak hanya sebagai seorang politisi tetapi juga sebagai seorang pembaharu dan visioner dalam pemerintahan kota.
Kehidupan Awal dan Keluarga Tri Rismaharini
Tri Rismaharini lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 20 November 1961. Sejak kecil, Risma tumbuh dalam keluarga yang menghargai pendidikan dan pelayanan sosial. Ayahnya, seorang pegawai negeri, dan ibunya, seorang ibu rumah tangga, menanamkan nilai-nilai kerja keras, integritas, dan empati terhadap sesama sejak dini. Nilai-nilai inilah yang kemudian membentuk dasar kepribadian dan prinsip hidupnya.
Risma menunjukkan ketertarikan pada dunia arsitektur dan perencanaan kota sejak muda, yang didorong oleh keinginan kuat untuk membuat lingkungan sekitarnya menjadi lebih baik. Keinginan ini membawanya ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dimana ia mengejar studi di bidang Arsitektur. Di ITS, Risma tidak hanya mengejar keunggulan akademik tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan organisasi mahasiswa, menunjukkan kepemimpinan dan komitmen sosialnya sejak dini.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Risma menikah dengan Djoko Saptoadji dan memiliki dua anak. Keluarga ini menjadi sumber kekuatan dan inspirasinya, mendukungnya dalam setiap tantangan yang dihadapi selama karirnya. Risma sering menyatakan bahwa keluarganya adalah motivasi terbesarnya dalam melayani masyarakat, mencerminkan pengaruh besar keluarga dalam membentuk visi dan dedikasinya untuk Surabaya.
Dari kehidupan awal dan keluarganya, Risma mengambil pelajaran tentang pentingnya pengabdian kepada masyarakat, yang menjadi dasar dalam karirnya sebagai pelayan publik. Kehidupan awalnya menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai seperti kepedulian, integritas, dan kerja keras, yang menjadi prinsip utama dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambilnya sebagai Wali Kota Surabaya.
Masa Kecil dan Pendidikan Tri Rismaharini
Masa kecil Tri Rismaharini penuh dengan pengalaman yang membentuk kecintaannya terhadap lingkungan dan komunitas. Tumbuh di Kediri, sebuah kota kecil di Jawa Timur, Risma menghabiskan banyak waktu bermain dan belajar di alam, yang menanamkan kecintaan pada lingkungan sejak dini. Pengalaman-pengalaman ini memperkuat keinginannya untuk memperbaiki dan memelihara lingkungan hidup.
Pendidikan formal Risma dimulai di sekolah dasar di Kediri, di mana dia dikenal sebagai siswa yang cerdas dan tekun. Kecintaannya pada matematika dan sains, bersama dengan dorongan kuat dari orang tuanya untuk mengejar pendidikan tinggi, membawanya ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Surabaya, salah satu universitas teknik terbaik di Indonesia.
Di ITS, Risma memilih jurusan Arsitektur, di mana ia tidak hanya mengejar keunggulan akademik tetapi juga mulai menunjukkan ketertarikan dalam perencanaan kota dan pengembangan urban. Selama masa studinya, ia aktif terlibat dalam berbagai proyek dan kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat. Risma juga mengambil peran aktif dalam organisasi mahasiswa, di mana ia mengembangkan kemampuan kepemimpinannya dan belajar tentang pentingnya kerja sama tim dan komunikasi dalam mencapai tujuan bersama.
Pendidikan dan pengalaman Risma di ITS tidak hanya memberikannya pengetahuan teknis yang diperlukan untuk karirnya nanti, tetapi juga mengasah pandangannya tentang pentingnya pembangunan berkelanjutan dan peran arsitektur dalam menciptakan komunitas yang lebih baik. Nilai-nilai ini menjadi dasar bagi visi dan kebijakannya sebagai Wali Kota Surabaya, di mana ia berusaha keras untuk mengintegrasikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam setiap proyek pembangunan kota.
Pendidikan Risma dan pengalamannya selama masa studi membentuk fondasi bagi pemahamannya tentang pentingnya pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Kecintaannya terhadap kota dan komunitasnya, bersama dengan pendekatan inovatif dan berorientasi pada solusi, menjadi kunci keberhasilannya dalam memimpin transformasi Kota Surabaya.
Awal Karir Tri Rismaharini
Setelah menyelesaikan pendidikannya di bidang Arsitektur dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Tri Rismaharini memulai karir profesionalnya di pemerintahan kota Surabaya. Karirnya di pemerintah kota dimulai dari posisi yang relatif teknis dan spesifik, di mana ia terlibat dalam perencanaan dan pengembangan kota. Dari awal, Risma menunjukkan komitmen kuat terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perencanaan dan pengelolaan kota yang lebih baik.
Salah satu peran awal yang signifikan dalam karir Risma adalah ketika ia ditugaskan di Dinas Pekerjaan Umum Kota Surabaya. Di sini, Risma bekerja pada berbagai proyek yang bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur kota, termasuk perbaikan jalan, penataan ulang ruang publik, dan pengembangan area hijau. Komitmen dan dedikasinya dalam setiap proyek yang ia tangani mulai menarik perhatian dan pengakuan dari para pejabat kota dan warga Surabaya.
Keberhasilannya dalam mengelola proyek-proyek infrastruktur kota membawa Risma ke posisi yang lebih strategis, termasuk kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. Dalam peran ini, Risma tidak hanya fokus pada peningkatan kebersihan dan estetika kota tetapi juga pada pengelolaan limbah dan keberlanjutan lingkungan. Inisiatifnya dalam mengubah area terbengkalai menjadi taman dan ruang publik yang hijau dan nyaman memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kualitas hidup warga Surabaya dan memperkuat reputasinya sebagai pejabat publik yang berorientasi pada aksi dan hasil.
Pengalaman Risma dalam pengelolaan proyek dan inovasi dalam pengembangan kota menunjukkan kepemimpinannya yang visioner dan kemampuannya untuk menerjemahkan visi menjadi kenyataan. Pendekatannya yang hands-on dan fokus pada solusi praktis menjadi ciri khas yang membawanya ke peran kepemimpinan yang lebih tinggi, termasuk menjadi Wali Kota Surabaya.
Awal karir Risma di pemerintahan kota Surabaya tidak hanya menandai awal dari perjalanan profesionalnya tetapi juga membentuk dasar filosofi kepemimpinannya: bahwa pembangunan kota harus selalu berpusat pada peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup warganya.
Peristiwa Penting Tri Rismaharini
Perjalanan karir Tri Rismaharini diisi dengan berbagai peristiwa penting yang tidak hanya menandai perkembangan profesionalnya tetapi juga membawa dampak signifikan terhadap Kota Surabaya dan pengelolaan pemerintahannya. Salah satu peristiwa penting dalam karir Risma adalah pemilihannya sebagai Wali Kota Surabaya pada tahun 2010, menjadi wanita pertama yang menjabat posisi tersebut. Kemenangan ini bukan hanya pencapaian pribadi bagi Risma tetapi juga momen bersejarah untuk Surabaya, menandai dimulainya era baru dalam kepemimpinan dan pembangunan kota.
Salah satu fokus utama Tri Rismaharini sejak awal masa jabatannya adalah transformasi Surabaya menjadi kota yang hijau, bersih, dan nyaman untuk semua warganya. Inisiatifnya untuk meningkatkan ruang terbuka hijau dan mengembangkan taman-taman kota menjadi salah satu kebijakan yang paling diapresiasi oleh masyarakat. Keberhasilan ini tidak hanya mengubah wajah fisik Surabaya tetapi juga meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan.
Peristiwa penting lainnya adalah pengenalan dan implementasi program pendidikan dan sosialisasi lingkungan kepada warga Surabaya, yang bertujuan untuk mendorong praktek pengelolaan sampah yang lebih baik dan keberlanjutan lingkungan. Program ini mencakup berbagai inisiatif, dari pengelolaan sampah rumah tangga hingga edukasi tentang penghematan energi dan sumber daya alam, menunjukkan komitmen Risma terhadap pembangunan berkelanjutan.
Penghargaan internasional yang diterima Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Risma juga merupakan peristiwa penting yang menegaskan keberhasilan dan pengaruh kebijakan dan programnya. Surabaya menerima berbagai penghargaan, termasuk dari organisasi seperti PBB, yang mengakui inovasi dan keberhasilan kota dalam pengelolaan lingkungan, pembangunan kota berkelanjutan, dan peningkatan kualitas hidup warganya.
Peristiwa penting lain dalam karir Risma adalah penanganannya terhadap pandemi COVID-19, di mana ia mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi warga Surabaya. Inisiatifnya mencakup peningkatan fasilitas kesehatan, program sosialisasi dan edukasi tentang virus, serta bantuan sosial untuk warga yang terdampak. Pendekatan Risma dalam menghadapi pandemi menunjukkan kepemimpinannya yang responsif dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Menjadi Menteri Sosial Indonesia
Pada Desember 2020, Tri Rismaharini mengambil langkah besar dalam karirnya dengan diangkat menjadi Menteri Sosial Republik Indonesia, menggantikan Juliari Batubara. Keputusan Presiden Joko Widodo untuk menunjuk Risma menandai awal baru bagi Kementerian Sosial, terutama dalam penanganan dan distribusi bantuan sosial kepada masyarakat. Dengan latar belakang dan pengalaman yang kuat sebagai Wali Kota Surabaya, Risma membawa pendekatan baru dalam mengelola isu-isu sosial di Indonesia.
Salah satu kebijakan signifikan yang diimplementasikan oleh Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial adalah penghentian distribusi bantuan sosial dalam bentuk barang, seperti beras dan sembako, dan beralih ke sistem yang lebih efisien dan transparan. Langkah ini diambil untuk meningkatkan efektivitas penyaluran bantuan dan memastikan bahwa bantuan tersebut sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
Selama masa jabatannya, Risma juga dikenal karena pendekatan langsung dan hands-on dalam mengatasi masalah sosial. Ia tidak segan untuk turun langsung ke lapangan, mendengarkan dan menanggapi kebutuhan masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak yang rentan. Risma juga memperjuangkan isu-isu kemanusiaan dan memastikan bahwa anggaran bantuan sosial dikelola dengan bijak dan transparan.
Penghargaan “Perempuan Inspiratif” yang diterima dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Desember 2022 merupakan salah satu dari banyak pengakuan atas dedikasi dan kontribusi Risma dalam bidang sosial. Anugerah ini menegaskan komitmennya terhadap pemberdayaan masyarakat dan penanganan isu sosial dengan cara yang inovatif dan berkelanjutan.
Di bawah kepemimpinannya, Kementerian Sosial menghadapi tantangan yang kompleks, terutama dalam penanganan dampak sosial dari pandemi COVID-19. Risma memastikan bahwa bantuan sosial disalurkan dengan cepat dan tepat, membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak.
Risma juga terlibat dalam pembahasan kebijakan bantuan sosial di tingkat nasional, bekerja sama dengan menteri lainnya untuk memastikan koordinasi dan efektivitas penyaluran bantuan kepada masyarakat. Kehadirannya di Mahkamah Konstitusi, bersama tiga menteri lainnya, untuk memberikan keterangan mengenai kebijakan bantuan sosial menunjukkan peran aktifnya dalam pembuatan kebijakan di tingkat nasional.
Karir Risma sebagai Menteri Sosial menambah daftar panjang pencapaiannya dalam melayani masyarakat. Dengan keberanian, inovasi, dan dedikasi yang tak tergoyahkan, ia telah membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang berkomitmen untuk membuat perubahan nyata dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Pencapaian Tri Rismaharini
Selama menjabat sebagai Menteri Sosial Indonesia, Tri Rismaharini mencatatkan sejumlah pencapaian penting yang menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan sosial dan peningkatan kualitas hidup masyarakat rentan. Berikut adalah beberapa pencapaian utama Risma dalam perannya sebagai Menteri Sosial:
Inovasi dalam Penyaluran Bantuan Sosial: Tri Rismaharini mengubah cara Kementerian Sosial menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Dengan menghentikan distribusi bantuan sosial dalam bentuk barang dan beralih ke sistem yang lebih efisien, ia memastikan bahwa bantuan dapat sampai dengan lebih cepat dan tepat kepada mereka yang membutuhkan, mengurangi risiko penyalahgunaan dan kebocoran.
- Fokus pada Penanganan Permasalahan Sosial Perempuan: Tri Rismaharini memberikan perhatian khusus pada isu-isu yang berkaitan dengan perempuan, terutama mereka yang berada dalam kondisi rentan. Melalui berbagai program dan inisiatif, ia berupaya untuk meningkatkan perlindungan dan pemberdayaan sosial bagi perempuan, mengakui bahwa mereka seringkali menghadapi tantangan sosial yang unik.
- Pendekatan Langsung dan Turun ke Lapangan: Konsistensi Tri Rismaharini dalam mengutamakan pendekatan langsung dan turun ke lapangan dalam menjalankan tugasnya sebagai Menteri Sosial menunjukkan komitmennya untuk memahami dan menangani masalah sosial dari dekat. Gaya kepemimpinannya ini tidak hanya memperkuat hubungan antara pemerintah dengan masyarakat tetapi juga meningkatkan efektivitas program dan kebijakan sosial.
- Penerimaan Penghargaan dan Pengakuan: Selama masa jabatannya, Tri Rismaharini menerima berbagai penghargaan dan pengakuan, termasuk penghargaan “Perempuan Inspiratif” dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penghargaan ini tidak hanya mengakui kontribusi dan pencapaiannya sebagai Menteri Sosial tetapi juga sebagai sosok inspiratif bagi banyak orang, terutama perempuan di Indonesia.
- Penanganan Dampak Sosial Pandemi COVID-19: Tri Rismaharini memainkan peran penting dalam menangani dampak sosial pandemi COVID-19, memastikan bahwa bantuan sosial disalurkan secara efektif kepada masyarakat yang terdampak. Upayanya dalam mengkoordinasikan distribusi bantuan sosial selama pandemi menunjukkan kepemimpinan dan ketangguhannya dalam menghadapi krisis.
Peninggalan dan Dampak Tri Rismaharini Bagi Surabaya dan Indonesia
Peninggalan Tri Rismaharini tidak hanya terukir dalam infrastruktur fisik yang ia bangun atau program-program pemerintah yang ia inisiasi, tetapi lebih dalam lagi pada perubahan sosial dan peningkatan kualitas hidup masyarakat yang ia wujudkan. Berikut beberapa aspek peninggalan dan dampak yang telah ia ciptakan:
- Transformasi Kota Surabaya: Sebagai Wali Kota Surabaya, Risma telah mengubah kota ini menjadi salah satu kota terhijau dan terbersih di Indonesia. Inisiatifnya dalam menciptakan ruang publik yang nyaman dan hijau tidak hanya memperbaiki estetika kota tetapi juga meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya lingkungan hidup yang berkelanjutan.
- Inovasi dalam Manajemen Bantuan Sosial: Dalam kapasitasnya sebagai Menteri Sosial, Risma mengimplementasikan berbagai inovasi dalam distribusi bantuan sosial untuk memastikan efisiensi dan akurasi penyalurannya. Pendekatannya yang berfokus pada penggunaan teknologi dan sistematisasi proses menandai langkah maju dalam manajemen bantuan sosial di Indonesia.
- Advokasi untuk Pemberdayaan Perempuan: Baik sebagai Wali Kota maupun Menteri Sosial, Risma menunjukkan komitmen kuat terhadap pemberdayaan perempuan. Melalui berbagai program dan kebijakan, ia berusaha meningkatkan akses perempuan terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan ekonomi, berkontribusi pada pengurangan ketidaksetaraan gender di Indonesia.
- Kepemimpinan dalam Krisis: Respons Risma terhadap pandemi COVID-19 sebagai Menteri Sosial menunjukkan kemampuan kepemimpinannya dalam situasi krisis. Melalui kebijakan yang cepat dan responsif, ia berhasil mengatasi berbagai tantangan dalam penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak.
- Inspirasi bagi Pemimpin Masa Depan: Melalui pencapaian dan dedikasinya, Risma telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak pemimpin muda dan calon pemimpin di Indonesia. Gaya kepemimpinannya yang berbasis pada empati, inovasi, dan aksi nyata menawarkan model kepemimpinan yang efektif dalam menghadapi tantangan sosial dan pembangunan.
Fakta – Fakta Tentang Tri Rismaharini
Tri Rismaharini, dengan karir panjang dan beragamnya, mempunyai sejumlah fakta menarik yang memperlihatkan kedalaman karakter dan komitmen sosialnya. Berikut beberapa fakta yang menonjol:
- Kecintaan pada Taman dan Ruang Hijau: Sebagai Wali Kota Surabaya, Risma dikenal dengan kecintaannya pada taman dan ruang hijau. Ia berinisiatif dalam mengubah wajah Surabaya dengan menambah banyak taman kota, yang tidak hanya memperindah kota tetapi juga menjadi sarana edukasi dan interaksi sosial bagi warga.
- Pendekatan Hands-on dalam Pekerjaan: Risma terkenal dengan gaya kepemimpinannya yang hands-on, sering kali terlihat langsung di lapangan untuk memantau proyek dan program. Pendekatannya yang langsung ini menunjukkan komitmennya terhadap transparansi dan efektivitas kerja.
- Penghargaan Internasional: Tri Rismaharini menerima pengakuan dan penghargaan internasional atas karya dan dedikasinya, termasuk penghargaan dari PBB untuk kepemimpinannya dalam pengelolaan kota dan pembangunan berkelanjutan.
- Advokasi Kesejahteraan Anak: Risma memiliki kepedulian khusus terhadap kesejahteraan anak, meluncurkan berbagai inisiatif untuk melindungi hak-hak anak dan menyediakan pendidikan serta fasilitas kesehatan yang memadai bagi mereka.
- Respons Cepat dalam Krisis: Kemampuan Risma untuk merespon cepat dalam situasi krisis, terutama selama pandemi COVID-19, mendemonstrasikan kekuatan kepemimpinannya dalam menghadapi tantangan yang tidak terduga.
Quotes
Berikut adalah beberapa kutipan dari Tri Rismaharini yang mencerminkan filosofi dan pandangannya:
- “Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan. Kita harus terus berinvestasi pada generasi muda.”
- “Kebersihan dan kehijauan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga setiap individu di dalam komunitas.”
- “Pemerintah harus hadir tidak hanya sebagai regulator, tetapi juga sebagai fasilitator dan motivator untuk kemajuan bersama.”
- “Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi dan kerja sama adalah kunci untuk menghadapi tantangan sosial.”
- “Sebagai pemimpin, kita harus selalu mendengar dan merespon kebutuhan masyarakat.”
Kutipan-kutipan ini menyoroti pandangan Risma tentang pentingnya pendidikan, kerja sama, dan kepemimpinan yang responsif dan inklusif dalam pembangunan sosial dan kesejahteraan masyarakat.