Tokoh.co.id – Tim Berners-Lee, seorang tokoh yang tidak asing lagi di dunia teknologi informasi, adalah pionir di balik penemuan yang mengubah dunia: World Wide Web. Lahir pada 8 Juni 1955, di London, Inggris, ia tumbuh dalam lingkungan yang mendorong penemuan dan penelitian. Dikenal sebagai penemu yang rendah hati namun visioner, Berners-Lee telah memberikan kontribusi yang tidak ternilai bagi perkembangan teknologi dan informasi. Kehidupannya, yang sarat dengan pencapaian dan dedikasi untuk memajukan pengetahuan manusia, telah menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kiprahnya tidak hanya menciptakan platform komunikasi global, tetapi juga menunjukkan pentingnya berbagi informasi secara bebas dan terbuka.
Sekilas Tentang Tim Berners-Lee
Tim Berners-Lee, yang lengkapnya Sir Timothy John Berners-Lee, lahir pada tanggal 8 Juni 1955 di London, Inggris. Ia merupakan anak dari pasangan Conway Berners-Lee dan Mary Lee Woods, yang keduanya juga berkecimpung di dunia komputasi. Berners-Lee tumbuh dalam keluarga yang menghargai ilmu pengetahuan dan inovasi, sebuah lingkungan yang nantinya sangat berpengaruh dalam pembentukan minat dan karirnya.
Sejak awal, Berners-Lee menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap teknologi dan komputasi. Kecintaannya pada komputer dan programming berawal di usia muda, sebuah awal yang akan membentuk seluruh jalur karirnya. Ia memperoleh pendidikan formal di bidang fisika dari Queen’s College, Oxford, di mana ia lulus dengan predikat honours pada tahun 1976. Selama masa studinya, Berners-Lee sudah menunjukkan bakatnya dalam inovasi, salah satunya dengan menciptakan komputer pertamanya menggunakan TV bekas dan suku cadang lainnya.
Pada awal 1980-an, Berners-Lee bekerja sebagai insinyur independen di CERN, organisasi penelitian nuklir di Swiss. Di sinilah benih-benih World Wide Web mulai tertanam. Ide untuk menciptakan sistem informasi global yang terintegrasi lahir dari kebutuhan untuk pertukaran informasi yang efisien di antara para ilmuwan di berbagai penjuru dunia.
Kehidupan Awal dan Keluarga Tim Berners-Lee
Kehidupan awal Tim Berners-Lee sangat dipengaruhi oleh latar belakang keluarganya yang unik. Orang tuanya, Conway Berners-Lee dan Mary Lee Woods, adalah ilmuwan komputer yang turut berkontribusi dalam pengembangan komputer awal, Ferranti Mark I. Lingkungan rumahnya yang kaya akan diskusi ilmiah dan inovasi teknologi memberikan dasar yang kuat bagi minatnya di bidang komputasi dan ilmu pengetahuan.
Berners-Lee dibesarkan di London, di mana dia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya. Dia mengembangkan ketertarikan pada ilmu pengetahuan dan teknologi sejak dini, seringkali terinspirasi oleh proyek dan diskusi orang tuanya. Sifat ingin tahu dan kemampuan untuk memecahkan masalah secara kreatif sudah tampak pada usia muda. Kecintaannya pada matematika dan fisika mulai berkembang di sekolah, di mana ia seringkali menunjukkan kemampuan di atas rata-rata.
Berners-Lee juga menunjukkan minat pada kereta api dan model kereta. Hobinya ini tidak hanya merupakan sarana hiburan, tetapi juga menjadi awal dari pemahamannya mengenai sistem dan jaringan. Pemikirannya yang sistematis dan kemampuannya untuk melihat hubungan antar berbagai komponen mulai terbentuk dari kegemarannya ini.
Pada masa remajanya, Berners-Lee melanjutkan pendidikan di Emanuel School di London sebelum akhirnya berkuliah di Queen’s College, Oxford. Di Emanuel, dia dikenal sebagai siswa yang cerdas dan serius, namun juga memiliki sisi kreatif dan sosial yang baik. Dia aktif dalam berbagai kegiatan sekolah, termasuk teater dan olahraga, menunjukkan kepribadian yang seimbang antara ilmu pengetahuan dan seni.
Selama masa studi di Oxford, Berners-Lee menjadi terkenal karena kemampuannya dalam programming dan elektronik. Dia sering melakukan eksperimen dengan komputer, bahkan pernah mendapat hukuman karena meretas jaringan komputer universitas. Meski begitu, kejadian ini tidak menghalangi minatnya dalam teknologi, malah semakin memperkuat keinginannya untuk berinovasi dalam bidang tersebut.
Pasca lulus dari Oxford, Berners-Lee memulai karirnya di Plessey Telecommunications, perusahaan telekomunikasi di Inggris, di mana dia mendapatkan pengalaman praktis dalam bidang teknologi dan komunikasi. Pekerjaan ini memperkuat dasar pengetahuannya dan membuka jalan bagi keterlibatannya dengan CERN, yang akan menjadi tonggak penting dalam karirnya.
Kehidupan keluarga Berners-Lee cukup tertutup dari sorotan publik. Meski begitu, diketahui bahwa dia menikah dan memiliki anak-anak. Dia sering menyatakan pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, sebuah prinsip yang ia pegang teguh sepanjang karirnya.
Masa Kecil dan Pendidikan Tim Berners-Lee
Masa kecil Tim Berners-Lee diwarnai oleh lingkungan yang kaya akan ilmu pengetahuan dan inovasi. Tumbuh dalam keluarga yang memiliki latar belakang kuat di bidang komputasi, dia diperkenalkan dengan konsep pemrograman dan pemecahan masalah teknis sejak usia dini. Ini membentuk dasar bagi pemikirannya yang analitis dan inovatif, yang kelak menjadi kunci dalam penciptaan World Wide Web.
Berners-Lee menghabiskan tahun-tahun awal pendidikannya di London. Dia menunjukkan bakat luar biasa dalam matematika dan sains, sering kali mendapat pengakuan atas kecerdasannya. Minatnya yang besar terhadap teknologi dan komputer dimulai di rumah, di mana dia sering bermain dengan komponen elektronik dan mencoba membangun perangkatnya sendiri.
Selama masa sekolahnya di Emanuel School, sebuah sekolah independen di London, Berners-Lee memperdalam kecintaannya pada ilmu pengetahuan. Dia dikenal sebagai siswa yang antusias, sering terlibat dalam berbagai proyek sains dan matematika. Bakatnya dalam bidang ini tidak hanya terbatas pada teori, tapi juga praktik. Dia sering melakukan eksperimen dan proyek sendiri, yang menunjukkan keingintahuannya yang besar.
Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah, Berners-Lee melanjutkan studinya di Queen’s College, Oxford. Di sana, dia mengambil jurusan fisika, sebuah bidang yang menawarkan paduan sempurna antara teori dan aplikasi praktis yang cocok dengan minatnya. Selama masa studinya di Oxford, dia tidak hanya mengejar kecemerlangan akademik tetapi juga mengembangkan keterampilan pemrograman dan elektroniknya lebih lanjut.
Di Oxford, Berners-Lee dikenal karena ketertarikannya yang intens terhadap komputer. Dia sering menghabiskan waktu di laboratorium komputer, belajar bahasa pemrograman dan sistem operasi yang berbeda. Ini adalah masa di mana dia mulai mempertimbangkan bagaimana teknologi komputer dapat digunakan untuk memecahkan masalah dunia nyata, sebuah pemikiran yang akan menjadi inti dari karyanya di kemudian hari.
Ketertarikannya pada jaringan dan sistem juga berkembang selama masa ini. Dia tertarik pada cara jaringan komputer dan sistem informasi dapat digunakan untuk meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi. Kecintaannya pada pemecahan masalah dan keinginannya untuk membuat informasi lebih mudah diakses menjadi dorongan utama dalam pekerjaannya nanti.
Selama masa studinya, Berners-Lee juga mengembangkan minat pribadi lainnya seperti musik dan berlayar. Kegiatan-kegiatan ini menunjukkan bahwa dia bukan hanya seorang ilmuwan dan programmer, tapi juga seseorang dengan minat yang beragam dan kepribadian yang seimbang.
Secara keseluruhan, masa kecil dan pendidikan Berners-Lee memberikan fondasi yang kuat untuk masa depannya. Ini adalah periode di mana dasar-dasar intelektual, teknis, dan pribadi yang akan membimbingnya sepanjang karirnya terbentuk.
Awal Karir Tim Berners-Lee
Setelah menyelesaikan studinya di Queen’s College, Oxford, Tim Berners-Lee memulai karir profesionalnya yang akan membawanya menjadi salah satu inovator terpenting di dunia teknologi. Langkah pertamanya di dunia kerja dimulai di Plessey Telecommunications, sebuah perusahaan telekomunikasi besar di Inggris. Di sini, ia mendapatkan pengalaman praktis yang berharga dalam bidang teknologi dan komunikasi.
Pada tahun 1980, Berners-Lee bergabung dengan CERN, Organisasi Eropa untuk Penelitian Nuklir, sebagai kontraktor independen. Keterlibatannya di CERN menjadi titik balik dalam karirnya. Di CERN, ia dihadapkan pada masalah kompleks yang berkaitan dengan pertukaran informasi antara para ilmuwan dari berbagai negara dan latar belakang yang berbeda. Pengalaman ini memberinya wawasan tentang pentingnya sistem informasi yang efisien dan terintegrasi.
Selama masa kerjanya di CERN, Berners-Lee mulai mengembangkan ide untuk sistem informasi berbasis hypertext, yang akan memudahkan para ilmuwan untuk berbagi dan mengakses data. Ini adalah ide awal yang akan berkembang menjadi World Wide Web. Berners-Lee melihat kebutuhan untuk sebuah platform yang tidak hanya menghubungkan informasi tetapi juga memudahkan pengguna untuk menavigasi dan berinteraksi dengan data tersebut.
Langkah awal karirnya ini memberikan fondasi untuk penemuan-penemuannya selanjutnya. Berners-Lee bukan hanya seorang pemrogram yang cakap, tetapi juga seorang pemikir visioner yang mampu melihat potensi teknologi dalam mengubah cara manusia berkomunikasi dan mengakses informasi.
Peristiwa Penting Tim Berners-Lee
Karir Tim Berners-Lee diwarnai oleh beberapa peristiwa penting yang tidak hanya mengubah jalannya karirnya tetapi juga memberikan dampak signifikan pada dunia teknologi informasi. Peristiwa-peristiwa ini membentuk lanskap digital seperti yang kita kenal saat ini.
Pengembangan World Wide Web di CERN: Pada tahun 1989, saat bekerja di CERN, Berners-Lee mengusulkan sebuah proyek revolusioner: pembuatan sistem informasi global yang berbasis hypertext, yang kelak dikenal sebagai World Wide Web. Usulannya ini didasarkan pada kebutuhan nyata untuk mempermudah pertukaran informasi ilmiah dan data di antara para peneliti di CERN. Pengembangan web ini tidak hanya membuka pintu bagi pertukaran informasi ilmiah yang lebih efisien, tetapi juga mengubah cara orang berkomunikasi dan mengakses informasi di seluruh dunia.- Peluncuran Browser Web Pertama: Dalam upaya untuk membuat sistem ini lebih mudah diakses, Berners-Lee juga mengembangkan browser web pertama, dikenal sebagai WorldWideWeb (kemudian diubah namanya menjadi Nexus). Peluncuran browser ini pada awal tahun 1990-an menjadi langkah penting dalam menjadikan internet lebih ramah pengguna dan mudah diakses oleh masyarakat umum.
- Penerbitan Proposal World Wide Web: Proposal asli Berners-Lee untuk World Wide Web diterbitkan pada Maret 1989. Dokumen ini, yang berjudul “Information Management: A Proposal,” secara detail menguraikan ide untuk sebuah sistem informasi berbasis hypertext yang terintegrasi. Proposal ini menjadi dasar bagi apa yang akan menjadi salah satu penemuan paling penting dalam sejarah teknologi modern.
- Pelepasan Kode Sumber Web: Dalam langkah yang tidak biasa pada waktu itu, Berners-Lee dan CERN memutuskan untuk tidak mematenkan World Wide Web. Sebaliknya, pada tahun 1993, mereka mengumumkan bahwa web akan tersedia sebagai perangkat lunak bebas. Keputusan ini memungkinkan pengembangan web yang cepat dan luas, membuka pintu bagi pertumbuhan eksponensial internet.
- Pendirian World Wide Web Consortium (W3C): Pada tahun 1994, Berners-Lee mendirikan World Wide Web Consortium (W3C) di MIT. W3C dibentuk untuk memimpin pengembangan standar web dan memastikan kompatibilitas dan kesinambungan dalam jangka panjang. Organisasi ini memainkan peran kunci dalam standarisasi protokol dan format web, yang memastikan bahwa web tetap terbuka, mudah diakses, dan berkembang secara berkelanjutan.
Pencapaian Tim Berners-Lee
Pencapaian Tim Berners-Lee dalam karirnya tidak hanya monumental tetapi juga telah memberikan sumbangan besar pada dunia teknologi dan informasi. Berikut adalah beberapa pencapaian utamanya:
- Penemuan World Wide Web: Pencapaian terbesar Berners-Lee adalah penemuannya terhadap World Wide Web. Melalui penemuan ini, ia berhasil mengubah cara orang berkomunikasi, berbagi informasi, dan mengakses internet. World Wide Web memungkinkan pertukaran data secara global dengan mudah dan cepat, membuka jalan bagi era informasi baru.
- Pengembangan HTML (Hypertext Markup Language): Berners-Lee juga mengembangkan HTML, bahasa standar yang digunakan untuk membuat halaman web. HTML menjadi fondasi bagi pembangunan dan tampilan situs web, memudahkan orang untuk membuat dan mengakses konten di internet.
- Penciptaan Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol): Protokol HTTP, yang juga dikembangkan oleh Berners-Lee, adalah metode standar untuk mentransfer data di World Wide Web. Protokol ini memungkinkan komunikasi antara server web dan browser, menjadi komponen kunci dalam fungsi internet.
- Pembuatan URL (Uniform Resource Locator): Sebagai bagian dari sistem World Wide Web, Berners-Lee juga menciptakan konsep URL. URL memberikan alamat unik untuk setiap halaman web, memungkinkan navigasi yang mudah dan terorganisir di internet.
- Pendirian World Wide Web Consortium (W3C): Berners-Lee tidak hanya berfokus pada pengembangan teknologi tetapi juga pada standarisasi dan kesinambungan web. Pendirian W3C merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa web berkembang secara teratur dan terstruktur.
- Advokasi untuk Net Neutrality dan Akses Internet Terbuka: Berners-Lee adalah pendukung kuat net neutrality dan akses internet terbuka. Dia secara aktif berbicara melawan sensor dan pembatasan dalam akses internet, menekankan pentingnya internet sebagai sumber daya publik yang harus tersedia bagi semua orang.
- Pengembangan Web Foundation: Pada tahun 2009, Berners-Lee mendirikan Web Foundation, yang bertujuan untuk memajukan web terbuka sebagai kekuatan publik global. Organisasi ini berfokus pada akses internet yang adil dan terjangkau, serta mengadvokasi hak privasi dan kebebasan berekspresi online.
- Penghargaan dan Pengakuan: Sepanjang karirnya, Berners-Lee telah menerima banyak penghargaan dan pengakuan, termasuk gelar kebangsawanan dari Ratu Inggris pada tahun 2004. Dia juga dianugerahi Turing Award, yang sering dianggap sebagai ‘Nobel’ di bidang komputasi, untuk kontribusinya yang signifikan dalam pengembangan web.
Dampak dan Evolusi World Wide Web
Sejak penemuannya oleh Tim Berners-Lee, World Wide Web telah mengalami evolusi yang signifikan dan memberikan dampak luar biasa pada berbagai aspek kehidupan. Dari halaman web sederhana hingga aplikasi web yang kompleks, perjalanan Web telah menandai era baru dalam sejarah teknologi.
Evolusi Teknologi Web: Awalnya, Web hanya berisi halaman-halaman statis dengan hyperlink. Namun, seiring waktu, teknologi seperti JavaScript, CSS, dan HTML5 telah mengubahnya menjadi platform dinamis dan interaktif. Saat ini, Web mendukung aplikasi yang kompleks, streaming video, dan interaksi sosial, memungkinkan pengalaman online yang kaya dan serba guna.
Dampak pada Masyarakat dan Ekonomi: Web telah merevolusi cara kita berkomunikasi, belajar, dan berbisnis. E-commerce, media sosial, dan e-learning adalah beberapa contoh bagaimana Web telah mengubah struktur ekonomi dan sosial. Perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon, Google, dan Facebook, yang lahir dari era Web, kini mendominasi perekonomian global.
Perkembangan dalam Akses dan Keamanan Internet: Meskipun Web telah menjadi lebih mudah diakses, masih ada isu kesenjangan digital yang mempengaruhi daerah terpencil dan negara berkembang. Di sisi lain, isu keamanan siber seperti hacking, phishing, dan penyebaran malware menjadi tantangan utama. Privasi online juga menjadi perhatian, dengan pengguna semakin sadar akan pentingnya melindungi data pribadi mereka.
Peran dalam Penyebaran Informasi dan Media: Web telah mengubah landskap media dan jurnalisme. Penyebaran informasi menjadi lebih cepat dan luas, namun ini juga membawa tantangan terkait keakuratan dan keandalan informasi. Fenomena seperti ‘echo chambers’ dan penyebaran berita palsu menunjukkan sisi gelap dari kemudahan akses informasi.
Tantangan dan Kontroversi: Web juga menghadapi isu seperti penyebaran misinformasi, digital divide, net neutrality, dan regulasi internet. Perdebatan mengenai bagaimana mengatur konten online dan menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan keamanan online menjadi semakin penting.
Masa Depan Web: Masa depan Web tampak cerah namun penuh tantangan. Dengan berkembangnya teknologi seperti AI, blockchain, dan Internet of Things, Web diharapkan menjadi lebih pintar, aman, dan terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari. Namun, pertanyaan tentang etika, privasi, dan pengawasan tetap relevan.
Web, yang dimulai sebagai proyek untuk memudahkan pertukaran informasi ilmiah, kini telah menjadi tulang punggung kehidupan digital modern. Perjalanannya dari sebuah ide inovatif menjadi kekuatan yang mengubah dunia adalah cerminan dari visi dan dedikasi Tim Berners-Lee. Dampaknya terhadap masyarakat, ekonomi, dan teknologi terus berkembang, menunjukkan bahwa Web masih memiliki banyak hal untuk ditawarkan pada masa depan.
Peninggalan Tim Berners-Lee
Peninggalan Tim Berners-Lee dalam dunia teknologi informasi tidak hanya terukur dari penciptaan World Wide Web, tetapi juga dari prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang ia perjuangkan sepanjang kariernya. Peninggalan ini mencakup beberapa aspek penting:
- World Wide Web sebagai Sumber Daya Publik: Tim Berners-Lee berkomitmen pada ide bahwa Web harus menjadi sumber daya publik yang bebas dan terbuka. Keputusannya untuk tidak mematenkan Web dan membuatnya tersedia secara bebas telah memungkinkan pertumbuhan dan evolusi Web secara luas dan inklusif.
- Standarisasi Teknologi Web: Melalui pendirian World Wide Web Consortium (W3C), Tim Berners-Lee telah memainkan peran penting dalam pengembangan standar Web yang memastikan interoperabilitas dan kemudahan akses. Standar-standar ini telah menjadi tulang punggung pengembangan teknologi Web dan memastikan kesinambungan Web sebagai platform global.
- Advokasi untuk Internet Terbuka dan Net Neutrality: Tim Berners-Lee adalah suara yang kuat dalam advokasi net neutrality dan kebebasan di internet. Dia telah berbicara melawan sensor dan pembatasan akses, serta menekankan pentingnya menjaga internet sebagai ruang yang terbuka dan bebas untuk semua.
- Pendidikan dan Kesadaran Digital: Melalui berbagai inisiatif dan proyek, termasuk Web Foundation, Tim Berners-Lee terus berkontribusi dalam pendidikan dan kesadaran digital. Dia mendorong pengembangan akses internet yang lebih adil dan mendukung inisiatif yang mempromosikan keamanan, privasi, dan kebebasan berinformasi.
Fakta-Fakta Tentang Tim Berners-Lee
- Program Komputer Pertama: Tim Berners-Lee menulis program komputer pertamanya pada usia 14 tahun. Program ini dirancang untuk memecahkan masalah matematika kompleks, menunjukkan minat dan kemampuannya dalam pemrograman sejak usia muda.
- Hobi dalam Model Kereta Api: Sejak kecil, Berners-Lee memiliki ketertarikan pada model kereta api. Hobi ini membantu mengembangkan pemikirannya dalam sistem dan jaringan, yang kelak berperan dalam konsepsi World Wide Web.
- Pengalaman di CERN: Sebelum menciptakan Web, Berners-Lee bekerja di CERN, di mana ia awalnya mengembangkan sebuah sistem bernama “Enquire.” Sistem ini merupakan cikal bakal dari teknologi hypertext yang menjadi dasar Web.
- Penamaan URL, HTTP, dan HTML: Berners-Lee yang menamai URL (Uniform Resource Locator), HTTP (Hypertext Transfer Protocol), dan HTML (Hypertext Markup Language). Ia menciptakan konsep-konsep ini sebagai bagian dari struktur dasar Web.
- Knighted oleh Ratu Inggris: Pada tahun 2004, Tim Berners-Lee diangkat menjadi Knight Commander of the Order of the British Empire (KBE) oleh Ratu Inggris atas jasa-jasanya dalam pengembangan Web.
- Penolakan Paten Web: Tim Berners-Lee dan CERN memutuskan untuk tidak mematenkan penemuan Web, memilih untuk menjadikannya sebagai perangkat lunak bebas yang dapat diakses oleh semua orang. Keputusan ini sangat penting dalam memastikan pertumbuhan dan aksesibilitas Web.
- Buku ‘Weaving the Web’: Pada tahun 1999, Tim Berners-Lee menulis buku berjudul “Weaving the Web,” di mana ia menjelaskan motivasi dan proses di balik penemuan Web, serta visinya tentang masa depan internet.
- Olimpiade London 2012: Tim Berners-Lee membuat penampilan kejutan pada upacara pembukaan Olimpiade London 2012, di mana ia mengirimkan tweet yang ditampilkan di stadion: “This is for everyone,” menekankan visi Web yang inklusif dan terbuka.
- Penghargaan Turing Award: Pada tahun 2016, Tim Berners-Lee dianugerahi Turing Award, yang sering dijuluki sebagai “Nobel Prize of Computing,” atas kontribusinya dalam penemuan Web dan dampaknya terhadap masyarakat modern.
- Proyek Solid: Dalam proyek terbarunya, Solid, Tim Berners-Lee bertujuan untuk merevolusi Web dengan mengembalikan kontrol data pribadi kepada pengguna, sebagai respons terhadap kekhawatiran privasi dan penggunaan data oleh perusahaan besar.
- Kontribusi terhadap Semantic Web: Tim Berners-Lee juga merupakan tokoh utama di balik konsep Semantic Web, sebuah inisiatif untuk membuat data di Web lebih mudah dipahami dan diolah oleh mesin, yang bertujuan meningkatkan kecerdasan dan fungsionalitas Web.
- Kepedulian terhadap Kesehatan Mental: Tim Berners-Lee menekankan pentingnya kesehatan mental, terutama di era digital. Dia menyuarakan kekhawatiran tentang dampak media sosial dan teknologi terhadap kesehatan mental, terutama di kalangan generasi muda.
- Keterlibatan dalam Urusan Global: Selain teknologi, Tim Berners-Lee aktif dalam diskusi tentang isu-isu global seperti perubahan iklim dan keberlanjutan, menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu yang melampaui dunia digital.
Quotes
- “Web tidak hanya membantu orang untuk berkomunikasi, tetapi juga untuk berkolaborasi, berbagi, dan mencipta kesatuan dalam berbagai aspek kehidupan.”
- “Kita perlu memastikan bahwa Web tetap menjadi medium yang bebas, terbuka, dan universal. Akses terhadap informasi adalah hak asasi manusia.”
- “Inovasi adalah tentang melihat bagaimana hal-hal bisa dilakukan dengan cara yang berbeda, melihat dunia dengan perspektif baru, dan menolak status quo jika itu tidak berfungsi.”
- “Privasi adalah masalah yang sangat penting. Kita tidak harus menyerahkan kontrol atas data pribadi kita sebagai bayaran untuk menggunakan layanan digital.”
- “Masa depan Web adalah sesuatu yang kita bangun bersama. Tanggung jawab itu ada di tangan kita semua.”

Pengembangan World Wide Web di CERN: Pada tahun 1989, saat bekerja di CERN, Berners-Lee mengusulkan sebuah proyek revolusioner: pembuatan sistem informasi global yang berbasis hypertext, yang kelak dikenal sebagai World Wide Web. Usulannya ini didasarkan pada kebutuhan nyata untuk mempermudah pertukaran informasi ilmiah dan data di antara para peneliti di CERN. Pengembangan web ini tidak hanya membuka pintu bagi pertukaran informasi ilmiah yang lebih efisien, tetapi juga mengubah cara orang berkomunikasi dan mengakses informasi di seluruh dunia.