TOKOH.CO.ID – Giffari Naufal Arisma Putra (lahir 2 Juli 2006) adalah seorang pengusaha, penulis, dan pelajar Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri dan Direktur Utama (CEO) Lomnusra Indonesia Group.
Latar Belakang
Giffari Naufal Arisma Putra merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ia dilahirkan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. pada tanggal 2 Juli 2006, dari pasangan Munawir Haris dan Baiq Halimah.
Giffari menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 1 Kuripan, lanjut menengah pertama di MTs Negeri 1 Lombok Barat, dan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Mataram. Ia pun dikenal aktif berorganisasi, sebagai anggota Banteng Muda Indonesia.
Pada tahun 2021, Giffari meraih Juara Harapan II pada mata lomba IPA Terpadu Terintegrasi di Kompetisi Sains Madrasah tingkat kabupaten Lombok Barat. Pada tanggal 2 Juli 2024, tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-18, Giffari mendirikan perusahaan sebagai hadiah untuk dirinya sendiri.
Selanjutnya, pada tanggal 18 Agustus 2024, Giffari mengumumkan judul buku karya pertamanya yang berjudul “The Business and The Economy”.
Bisnis
Pada 2 Juli 2024, Giffari merayakan hari ulang tahun ke-18 dengan mendirikan sebuah perusahaan perseorangan bernama Lomnusra Indonesia Group. Perusahaan ini bergerak di berbagai sektor untuk memberikan solusi inovatif serta berkelanjutan dan telah resmi terdaftar sebagai badan usaha berbadan hukum di Indonesia.
Pada 3 November 2024, Giffari melakukan transformasi perusahaannya Lomnusra Indonesia Group menjadi Giffari Group Indonesia yang bergerak sebagai perusahaan holding. Transformasi ini, telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Jabatan
- Mantan Direktur Lomnusra Indonesia Group (2 Juli 2024 – 3 November 2024)
- Direktur Giffari Group Indonesia (3 November – sekarang)
- Anggota Banteng Muda Indonesia (2023 – sekarang)
Prestasi
- Juara Harapan II pada mata lomba IPA Terpadu Terintegrasi di Kompetisi Sains Madrasah tingkat kabupaten Lombok Barat, 2021
Keluarga Besar
Sebagai putra dari Munawir Haris, pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Barat, dan Baiq Halimah, adalah seorang PNS sekaligus pejabat eselon III yang menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid).
Giffari berasal dari keluarga terpandang. Dari pihak ayah, ia berasal dari keluarga H. Ridwan di Kuripan, Kabupaten Lombok Barat. Sedangkan dari pihak ibu, ia berasal dari keluarga H. Lalu Muslim di Bunut Baoq, Praya, Kabupaten Lombok Tengah.
Keluarga Inti
Giffari memiliki dua saudara kandung:
- Rizky Akbar Pratama (kakak)
- Ahmad Zayyat Mirza (adik)
Keluarga dari Pihak Ayah
- Kakek dari pihak ayah: H. Ridwan.
- Nenek dari pihak ayah: Jawahir atau Jawariah.
Paman dan bibi dari pihak ayah:
Bibi Rolyati menikah dengan Biara Sirhan, memiliki tiga anak :
- Julia Ananda Eka Putri
- Febrina Dwi Putri
- Bintang Sirhan
Paman Hidayat menikah dengan Diana Susanti, memiliki tiga anak :
- Raya
- Jordi
- Maira
Paman Erowanto menikah dengan Baiq Devi Rizky Carolina, memiliki 2 anak :
- Kia
- Dara
- Paman Indra (belum menikah)
- Paman Sahwan (almarhum, meninggal akibat kecelakaan)
Keluarga dari Pihak Ibu
- Kakek dari pihak ibu : H. Lalu Muslim
- Nenek dari pihak ibu : Amenah atau Rehan
Paman dan bibi dari pihak ibu:
- H. Lalu Syafi’i
- Lalu Maseri
- Lalu Husni (mantan Rektor Universitas Mataram periode 2018–2022)
- Lalu Azhar
- Lalu Ahmad Zaini (mantan Direktur Utama PTAM Giri Menang, mantan Ketua Perpamsi, dan calon Bupati Lombok Barat 2024)
- TGH. Lalu Ahmad Zaenuri
- Baiq Yustiana
Pandangan Giffari Tentang Ekonomi Bisnis
Giffari memiliki pandangan tajam tentang ekonomi bisnis yang mencerminkan pemahamannya yang mendalam tentang topik ini.
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara individu, perusahaan, dan masyarakat mengelola sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Ini mencakup analisis produksi, distribusi, dan konsumsi barang serta jasa, serta pengaruh berbagai kebijakan ekonomi terhadap pasar dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, bisnis merujuk pada kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk menghasilkan barang atau jasa yang kemudian dijual dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Aktivitas bisnis melibatkan manajemen, pemasaran, produksi, dan keuangan untuk menciptakan nilai tambah dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Menurut Giffari, memahami dasar-dasar ekonomi bisnis sangat penting bagi setiap pengusaha, terutama bagi mereka yang baru memulai seperti dirinya. “Ketika memulai usaha, kita harus memahami bagaimana ekonomi mempengaruhi setiap keputusan, mulai dari penentuan harga produk hingga strategi pemasaran,” ujarnya.
Giffari percaya bahwa pemahaman yang mendalam tentang ekonomi bisnis dapat mengoptimalkan strategi dan keputusan yang diambil dalam menjalankan usaha.
Ia mengatakan, “Ekonomi memberikan landasan untuk memahami pasar dan perilaku konsumen, sementara bisnis adalah platform untuk menerapkan pengetahuan tersebut dalam menciptakan nilai dan keuntungan.”
Giffari juga menekankan pentingnya inovasi dalam menghadapi dinamika ekonomi yang terus berubah. “Sebagai pelaku usaha baru, kita harus terus berinovasi agar bisa bertahan dan berkembang,” kata Giffari.
Kemampuan beradaptasi dengan perubahan pasar menjadi kunci agar bisnis Lomnusra dapat tumbuh meskipun masih kecil.
Teknologi, menurut Giffari, adalah elemen penting dalam operasional bisnis. “Dengan teknologi, kita bisa menghemat biaya, meningkatkan efisiensi, dan menjangkau pasar yang lebih luas,” jelasnya. Giffari berencana untuk terus mengintegrasikan teknologi dalam Lomnusra untuk memperluas jangkauan bisnisnya.
Giffari juga melihat ekonomi bisnis sebagai ilmu yang sangat menjanjikan jika dipelajari dengan serius. “Dengan pemahaman yang mendalam tentang ekonomi bisnis, kita bisa mengembangkan strategi yang lebih baik dan membuat keputusan yang lebih bijak dalam menjalankan usaha,” tambahnya.
Di tengah perjalanan awalnya sebagai pengusaha muda, Giffari sadar akan adanya kritik dan pandangan skeptis dari beberapa pihak.
Menanggapi hal ini, ia mengatakan, “Saya memang pebisnis muda, tapi juga masih belajar menjadi seorang pebisnis. Kalau banyak yang bilang saya pebisnis tidak jelas, yaa saya juga sedang berproses. Intinya, membangun suatu usaha atau bisnis itu tidak instan, butuh proses yang panjang, jadinya maklum banyak orang yang meragukan saya. Itu hal yang wajar.”
Bagi Giffari, perjalanan ini adalah bagian dari proses belajar yang panjang, di mana setiap tantangan dan kritik menjadi peluang untuk berkembang lebih baik.