Tokoh.co.id – Rizal Ramli, mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, telah berpulang. Beliau menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, sebuah kabar yang disampaikan lewat pesan singkat dari keluarga pada malam hari pukul 19.30 WIB. Pesan singkat tersebut menyatakan duka cita atas kepergian Rizal Ramli dan meminta maaf atas segala kesalahan yang mungkin terjadi selama hidupnya.
Rizal Ramli, demikian disampaikan oleh stafnya, Tri Wibowo Santoso, meninggalkan kita karena kanker pankreas stadium 4. Kanker ini adalah pertumbuhan tumor ganas di pankreas, organ yang memiliki peran penting dalam pencernaan dan produksi hormon insulin. Kanker ini sulit disembuhkan karena lokasinya yang sulit dijangkau di belakang rongga perut, membuatnya tahan terhadap pengobatan dan mampu menyerang sistem kekebalan tubuh.
Kanker pankreas termasuk dalam jenis kanker yang sering kali berakibat fatal, menjadi penyebab kematian bagi ribuan orang setiap tahunnya. Rizal Ramli, selain aktif dalam dunia politik, juga dikenal sebagai ekonom. Ia sering menggunakan frasa ‘Rajawal Ngepret’ dalam menangani berbagai permasalahan semasa hidupnya.
Sejumlah pejabat, termasuk Presiden Joko Widodo dan calon presiden serta wakil presiden tahun 2024, menyampaikan belasungkawa dengan mengirimkan karangan bunga ke rumah duka Rizal Ramli di Jakarta Selatan. Pemakaman Rizal Ramli direncanakan akan dilakukan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, pada Kamis, tanggal 4 Januari 2024.
Sepanjang hidupnya, Rizal Ramli memiliki jejak karier yang cukup gemilang, mulai dari menjadi anggota Tim Panel Penasehat Ekonomi PBB hingga terlibat dalam gerakan menentang pemilihan kembali Soeharto sebagai Presiden Indonesia.Ia meraih gelar doktor dari Boston University dan mendirikan Econit pada tahun 1992.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Bulog di era Gus Dur, Menteri Perekonomian di masa pemerintahan Gus Dur, serta mendapat kepercayaan dari SBY sebagai Preskom PT Semen Gresik pada tahun 2006. Tak hanya itu, ia juga pernah menjabat sebagai Menko Kemaritiman dan Sumber Daya di era kepemimpinan Jokowi pada periode 2015-2016.