Tokoh.co.id – Ella Fitzgerald, seorang diva jazz yang namanya menjadi legenda, memiliki suara yang melintasi batas zaman dan genre. Lahir pada 25 April 1917, kehidupannya membentang melalui beberapa dekade penting dalam sejarah musik, menjadikannya ikon yang tak terlupakan. Suaranya, yang kaya dan ekspresif, tidak hanya memikat pendengar tetapi juga menyentuh hati banyak orang. Melalui kariernya yang panjang dan beragam, Fitzgerald mengukir jejak yang mendalam dalam dunia musik.
Karirnya, yang dimulai pada era Great Depression, mencerminkan perjalanan seorang wanita yang mengatasi berbagai tantangan, mulai dari kemiskinan hingga hambatan rasial. Kehidupan Ella Fitzgerald bukan hanya tentang musik yang dia ciptakan tetapi juga tentang cerita perjuangan, ketekunan, dan keberhasilan. Di tengah perubahan zaman, Ella berhasil mempertahankan relevansinya dan meninggalkan warisan yang berkesan.
Sekilas Tentang Ella Fitzgerald
Ella Fitzgerald, sering disebut sebagai “The First Lady of Song,” adalah seorang legenda jazz yang kariernya merentang lebih dari enam dekade. Lahir pada 25 April 1917 di Newport News, Virginia, AS, Ella tidak hanya dikenal karena suaranya yang memukau tetapi juga karena keahliannya dalam improvisasi scat. Dia memulai karirnya pada zaman Great Depression dan terus berkembang menjadi salah satu suara paling berpengaruh di dunia musik.
Dengan suara yang memiliki rentang empat oktaf, Fitzgerald mampu menyanyikan berbagai jenis musik, dari jazz hingga pop, dengan keahlian yang tiada bandingnya. Keunikan suaranya terletak pada kemampuannya menginterpretasikan lagu dengan cara yang baru dan segar, menjadikannya salah satu penyanyi wanita paling berpengaruh dalam sejarah musik Amerika. Selama kariernya, Ella berkolaborasi dengan beberapa musisi jazz terbesar, termasuk Duke Ellington, Louis Armstrong, dan Count Basie.
Penghargaan dan pencapaian Ella juga tidak terhitung. Dia memenangkan 13 Grammy Awards, termasuk Lifetime Achievement Award, dan medali National Medal of Arts dari Presiden Ronald Reagan. Fitzgerald juga dikenal karena sumbangsihnya dalam memecah batasan rasial di industri musik, di mana ia menjadi salah satu artis Afrika-Amerika pertama yang meraih kesuksesan komersial besar.
Namun, perjalanan karir Fitzgerald tidak selalu mulus. Dia menghadapi diskriminasi rasial dan masalah kesehatan yang serius. Meskipun begitu, ketahanan dan dedikasinya dalam seni membuatnya tetap berada di puncak kesuksesan hingga akhir hayatnya.
Ella Fitzgerald meninggalkan warisan yang tidak hanya terukir dalam sejarah musik tetapi juga dalam hati para penggemarnya di seluruh dunia. Kehidupannya adalah cerita tentang kegigihan, bakat, dan semangat yang tidak pernah padam.
Kehidupan Awal dan Keluarga Ella Fitzgerald
Ella Jane Fitzgerald lahir pada 25 April 1917, di Newport News, Virginia, dari pasangan William Fitzgerald dan Temperance “Tempie” Henry. Ayahnya meninggalkan keluarga saat Ella masih bayi, meninggalkan ibunya untuk membesarkannya seorang diri. Tempie bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan beberapa tahun kemudian, dia menikah lagi dengan seorang pria bernama Joseph Da Silva. Pasangan ini kemudian pindah ke Yonkers, New York, di mana Ella menghabiskan sebagian besar masa kecilnya.
Masa kecil Ella tidak mudah. Dia mengalami kemiskinan dan kesulitan yang tidak sedikit. Meskipun menghadapi tantangan ekonomi, Ella menemukan kebahagiaan dalam musik. Dia sering mendengarkan rekaman jazz dan mencoba menirukan para penyanyi yang dia kagumi. Bakatnya di bidang musik mulai terlihat sejak usia muda. Ella juga merupakan siswa yang cerdas dan berprestasi di sekolah, menunjukkan kecenderungan akademis yang kuat.
Namun, tragedi menimpa keluarga Fitzgerald ketika ibunya meninggal pada tahun 1932 akibat luka yang diderita dalam kecelakaan mobil. Kematian mendadak ibunya adalah pukulan besar bagi Ella, yang saat itu baru berusia 15 tahun. Dia kemudian tinggal bersama bibinya, Virginia. Namun, pergolakan dalam kehidupan pribadinya mempengaruhi kinerja akademisnya, dan dia akhirnya putus sekolah.
Setelah keluar dari sekolah, Ella menghadapi periode sulit dalam hidupnya, termasuk berjuang dengan masalah keamanan rumah tangga dan bahkan harus menghabiskan waktu di sebuah panti asuhan. Di panti asuhan, dia mengalami perlakuan kasar dan diskriminasi, yang akhirnya mendorongnya untuk melarikan diri. Setelah melarikan diri, Ella menemukan dirinya tanpa rumah, menghabiskan waktunya di jalanan New York selama masa Great Depression.
Meski menghadapi tantangan yang luar biasa, Ella tidak pernah kehilangan minatnya pada musik. Dia sering tampil di jalanan, menunjukkan bakat alaminya sebagai penyanyi kepada siapa saja yang mau mendengarkan. Mimpi terbesarnya adalah menjadi penari, tetapi nasib memiliki rencana lain untuknya. Kesempatan besar Ella tiba pada tahun 1934, ketika dia memutuskan untuk mengikuti kompetisi bakat di Apollo Theater di Harlem. Awalnya berniat untuk menari, Ella memilih untuk menyanyi setelah terintimidasi oleh penampilan penari sebelumnya. Penampilannya malam itu, menyanyikan lagu “Judy” dan “The Object of My Affection,” mengantarkannya pada kemenangan pertama dan membuka jalan untuk kariernya di musik.
Dari titik ini, Ella memulai perjalanan menuju menjadi salah satu penyanyi jazz dan pop terbesar dalam sejarah. Kehidupan awalnya yang penuh tantangan membentuk kekuatannya sebagai individu dan seniman, memberinya kedalaman emosional yang tercermin dalam musiknya.
Masa Kecil dan Pendidikan Ella Fitzgerald
Ella Fitzgerald menghabiskan masa kecilnya di Yonkers, New York, sebuah periode yang sangat berpengaruh dalam kehidupan dan karier musiknya. Meskipun mengalami kemiskinan dan kesulitan, Ella menemukan kegembiraan dan pelarian dalam musik. Sejak usia dini, dia menunjukkan ketertarikan yang mendalam terhadap musik, terutama jazz, yang saat itu sedang berkembang sebagai genre musik populer.
Selama masa kecilnya, Ella terkenal di lingkungan tempat tinggalnya karena suaranya yang merdu dan kemampuannya untuk menirukan penyanyi terkenal. Dia sering terlihat menyanyikan lagu-lagu dari idola-idolanya seperti Louis Armstrong dan The Boswell Sisters. Musik memberikan Ella rasa kenyamanan dan kebahagiaan di tengah kesulitan hidupnya. Dia menggunakan musik sebagai sarana untuk mengungkapkan diri dan melarikan diri dari realitas hidupnya yang keras.
Di sekolah, Ella Fitzgerald dikenal sebagai seorang siswa yang cerdas dan berprestasi. Dia memiliki minat yang besar pada literatur dan menikmati membaca, hal ini kemudian membantu dalam mengembangkan kecakapan liriknya. Meskipun prestasi akademisnya baik, perjalanan pendidikannya terhambat oleh tragedi pribadi dan tantangan ekonomi. Kematian mendadak ibunya ketika Ella berusia 15 tahun memaksa dia untuk mengambil jalan yang berbeda, yang akhirnya mengarahkan dia ke dunia musik profesional.
Setelah meninggalkan sekolah, Ella menjalani masa-masa sulit yang memperkuat keinginannya untuk sukses di dunia musik. Selama periode ini, dia sering tampil di jalan-jalan Harlem, mengasah kemampuannya sebagai penyanyi dan membangun kepercayaan diri dalam penampilannya. Meskipun Ella tidak menerima pendidikan formal dalam musik, dia secara alami menguasai banyak aspek penting dari musik jazz, seperti timing, intonasi, dan improvisasi.
Pendidikan musik Ella, sebagian besar, adalah autodidak. Dia belajar dari mendengarkan musisi lain dan meniru gaya mereka. Dia juga belajar dari pengalamannya di jalanan New York, di mana dia terpapar pada berbagai jenis musik dan budaya. Ella mengembangkan kemampuan mendengar yang tajam, memungkinkannya untuk menyerap dan memahami musik dengan cara yang sangat intuitif.
Masa remaja Fitzgerald juga ditandai dengan penampilannya di berbagai kompetisi bakat. Kemenangannya di Apollo Theater’s Amateur Night pada tahun 1934 merupakan titik balik dalam hidupnya. Penampilan ini tidak hanya memperkenalkannya ke dunia musik profesional tetapi juga menunjukkan potensinya sebagai seorang bintang.
Awal Karir Ella Fitzgerald
Awal karir Ella Fitzgerald ditandai dengan serangkaian peristiwa yang membentuk jalur karirnya sebagai salah satu penyanyi jazz terkemuka. Setelah kemenangannya di Apollo Theater’s Amateur Night pada tahun 1934, Ella mulai mendapatkan perhatian dari dunia musik. Langkah pertama yang signifikan dalam karirnya terjadi ketika dia bergabung dengan orkestra Chick Webb pada tahun 1935.
Di bawah bimbingan Webb, Ella mulai tampil secara teratur di Savoy Ballroom di Harlem, yang saat itu merupakan pusat budaya jazz. Penampilan Ella di Savoy dan kemitraannya dengan Webb membantu memperluas pengaruhnya di dunia musik jazz. Pada tahun 1938, dia merekam lagu “A-Tisket, A-Tasket,” yang menjadi hit besar dan melambungkan namanya sebagai seorang bintang. Lagu ini tidak hanya membuktikan kemampuannya sebagai penyanyi yang luar biasa tetapi juga menunjukkan bakatnya dalam menginterpretasikan lagu-lagu populer dengan gaya jazz.
Kesuksesan awal ini membuka jalan bagi Fitzgerald untuk menjadi penyanyi solo. Setelah kematian Chick Webb pada tahun 1939, Ella mengambil alih kepemimpinan band selama beberapa waktu sebelum akhirnya memutuskan untuk berkarier sebagai artis solo pada awal 1940-an. Selama periode ini, dia mulai mengembangkan gaya vokalnya yang khas, yang mencakup improvisasi scat yang menakjubkan dan kemampuan untuk menyanyikan ballad dengan nuansa emosional yang dalam.
Pada tahun-tahun awal kariernya, Ella juga menghadapi tantangan rasial dan gender di industri musik yang didominasi laki-laki dan kulit putih. Namun, dengan suara dan kehadirannya yang magnetis, dia mampu menarik berbagai macam pendengar, mematahkan banyak hambatan sosial dan rasial yang ada pada masa itu.
Kesuksesan dan popularitas Ella Fitzgerald terus berkembang selama tahun 1940-an. Dia mulai bekerja dengan para musisi besar dan menciptakan rekaman yang akan menjadi klasik abadi. Ini adalah periode pembentukan bagi Fitzgerald, di mana dia menetapkan dirinya sebagai salah satu suara paling berpengaruh dan abadi dalam sejarah musik jazz.
Peristiwa Penting Ella Fitzgerald
Karier Ella Fitzgerald penuh dengan peristiwa penting yang tidak hanya menandai perkembangan pribadinya sebagai seniman tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap dunia musik jazz dan pop.
Salah satu momen penting dalam karier Fitzgerald adalah ketika dia mulai bekerja dengan Norman Granz, pendiri Jazz at the Philharmonic (JATP) dan label rekaman Verve. Kemitraan ini memulai bab baru dalam kariernya, memperluas jangkauan dan pengaruhnya dalam dunia musik. Granz, yang merupakan pengagum dan pendukung Ella, membantunya memperoleh kontrak rekaman yang lebih baik dan memberikan kesempatan untuk tampil di panggung internasional.
Selama tahun 1950-an dan 1960-an, Ella mencapai puncak karirnya. Dia merekam serangkaian album yang dikenal sebagai “Song Books,” di mana dia menginterpretasikan lagu-lagu dari komposer-komposer terkemuka seperti Cole Porter, Irving Berlin, George dan Ira Gershwin, Duke Ellington, dan Rodgers & Hart. Album-album ini tidak hanya menunjukkan keahlian vokalnya tetapi juga membantu mengabadikan karya-karya penting dari era Great American Songbook.
Pada tahun 1958, Ella membuat sejarah dengan menjadi salah satu artis Afrika-Amerika pertama yang memenangkan Grammy Award. Dia memenangkan penghargaan untuk Best Jazz Performance, Individual dan Best Vocal Performance, Female untuk albumnya “Ella Fitzgerald Sings the Duke Ellington Song Book.” Prestasi ini merupakan momen penting dalam pengakuan bakat dan kontribusinya di industri musik.
Ella juga terkenal karena kemampuannya dalam improvisasi scat, sebuah gaya bernyanyi di mana vokalis mengimprovisasi melodi dan ritme tanpa menggunakan kata-kata yang berarti. Kemampuannya dalam scat membuatnya diakui sebagai salah satu pelopor dan master dalam gaya ini. Pada tahun 1960, penampilannya di album “Ella in Berlin: Mack the Knife” menampilkan improvisasi scat yang menakjubkan dan dianggap sebagai salah satu momen terbesar dalam sejarah jazz.
Selain pencapaian musiknya, Ella Fitzgerald juga dikenal karena keterlibatannya dalam gerakan hak sipil. Dia menggunakan popularitasnya untuk mendukung hak-hak sipil dan berpartisipasi dalam berbagai konser yang mendukung gerakan tersebut. Ella, bersama dengan artis lain seperti Duke Ellington dan Count Basie, menolak tampil di klub-klub yang mempraktikkan segregasi rasial.
Keberhasilan karier Ella Fitzgerald dan perjuangannya melawan diskriminasi rasial menjadikannya simbol keberanian dan ketahanan. Momen-momen penting dalam karier dan hidupnya menginspirasi banyak generasi dan memberikan kontribusi yang berharga untuk dunia musik dan masyarakat secara umum.
Pencapaian Ella Fitzgerald
Ella Fitzgerald, dengan karier yang merentang lebih dari enam dekade, telah mencapai banyak hal yang menjadikannya salah satu penyanyi paling berpengaruh dan dihormati dalam sejarah musik. Pencapaiannya tidak hanya berkaitan dengan jumlah rekaman atau penghargaan yang dia terima, tetapi juga dengan dampak yang dia berikan pada musik jazz dan pop, serta budaya secara umum.
- Rekaman Prolifik dan Sukses Secara Komersil: Ella Fitzgerald merekam lebih dari 200 album dan sekitar 2.000 lagu selama kariernya, sebuah prestasi yang menunjukkan dedikasi dan produktivitasnya yang luar biasa. Banyak dari rekamannya menjadi klasik dan terus dinikmati oleh penggemar musik hingga hari ini.
- Penghargaan Grammy dan Pengakuan Internasional: Ella merupakan pemenang dari 13 Grammy Awards, termasuk Lifetime Achievement Award yang dia terima pada tahun 1967. Kemenangannya di Grammy Awards pertama pada tahun 1958 membuka jalan bagi artis-artis Afrika-Amerika lainnya di industri musik.
- Penguasaan Genre dan Gaya: Fitzgerald dikenal karena kemampuannya yang luar biasa dalam berbagai genre musik, dari jazz, bebop, hingga pop. Dia sangat dihormati atas keahliannya dalam improvisasi scat, sebuah gaya bernyanyi jazz yang kompleks dan menantang.
- Album “Song Books”: Seri “Song Books” Ella Fitzgerald, di mana dia menginterpretasikan lagu-lagu dari komposer-komposer terkenal, dianggap sebagai salah satu prestasi terbesarnya. Album-album ini tidak hanya menunjukkan keahlian vokalnya yang luar biasa tetapi juga memberikan kontribusi penting dalam memelihara dan memopulerkan standar jazz Amerika.
- Dampak Budaya dan Sosial: Ella menggunakan statusnya sebagai seniman terkenal untuk mengatasi isu-isu sosial, termasuk hak-hak sipil dan perjuangan melawan segregasi rasial. Dia aktif mendukung gerakan hak sipil dan berkontribusi dalam membawa perubahan sosial melalui musiknya.
- Pengaruh pada Generasi Mendatang: Fitzgerald tidak hanya memengaruhi jazz tetapi juga banyak genre musik lainnya. Dia diakui sebagai inspirasi bagi banyak penyanyi dan musisi, dari berbagai generasi dan genre, yang mengagumi keahliannya, gaya, dan dedikasinya terhadap musik.
- Keberanian dan Ketahanan: Salah satu pencapaian terbesar Ella adalah ketahanannya dalam menghadapi tantangan pribadi dan profesional. Dia mengatasi diskriminasi rasial dan gender, serta masalah kesehatan, untuk tetap menjadi salah satu suara paling berpengaruh dan dihormati dalam musik.
- Legacy Awards dan Pengakuan: Ella dianugerahi banyak penghargaan dan pengakuan untuk kontribusinya pada musik dan budaya, termasuk Presidential Medal of Freedom dan National Medal of Arts. Dia juga diakui di banyak Hall of Fame, termasuk National Women’s Hall of Fame dan Apollo Theater Hall of Fame.
Kematian Ella Fitzgerald
Ella Fitzgerald meninggal pada 15 Juni 1996, di usia 79 tahun, setelah bertahun-tahun berjuang dengan diabetes. Meskipun kondisi kesehatannya memburuk dalam beberapa tahun terakhirnya, dia terus tampil hingga akhirnya pensiun pada tahun 1993. Kematian Fitzgerald menandai akhir dari sebuah era dalam musik jazz dan menyisakan duka yang mendalam di kalangan penggemar dan rekan musisi.
Pada tahun-tahun terakhirnya, Ella mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung dan pernapasan, yang sangat memengaruhi kemampuannya untuk tampil. Meskipun menghadapi tantangan ini, semangat dan dedikasinya terhadap musik tetap tidak tergoyahkan. Kepergiannya meninggalkan warisan musikal yang tidak ternilai dan kenangan indah bagi mereka yang pernah menyaksikan atau mendengar penampilannya.
Peninggalan Ella Fitzgerald
- Inovasi dalam Jazz dan Musik: Ella Fitzgerald dikenal sebagai salah satu pelopor dalam teknik vokal jazz, terutama dalam improvisasi scat. Kemampuannya untuk mengimprovisasi dan menyesuaikan suaranya dengan berbagai jenis musik telah menginspirasi banyak musisi dan penyanyi.
- Rekaman Bersejarah: Koleksi rekamannya, termasuk seri “Song Books” dan kolaborasinya dengan musisi jazz besar lainnya, terus menjadi standar dalam jazz dan musik populer. Rekaman-rekamannya tidak hanya menampilkan keahlian vokalnya tetapi juga mengabadikan interpretasi lagu-lagu klasik Amerika.
- Pengaruh terhadap Penyanyi Generasi Berikutnya: Fitzgerald telah menginspirasi generasi penyanyi yang datang setelahnya. Banyak artis di berbagai genre musik mengutip Fitzgerald sebagai pengaruh penting dalam pengembangan gaya dan teknik vokal mereka.
- Pemecah Batas Rasial dan Gender: Sebagai salah satu artis Afrika-Amerika pertama yang meraih kesuksesan komersial besar, Fitzgerald membuka jalan bagi artis lainnya. Dia memainkan peran penting dalam memecah hambatan rasial di industri musik dan membuktikan bahwa talenta melampaui batasan warna kulit.
- Karya Filantropi: Ella Fitzgerald Charitable Foundation, didirikan pada tahun 1993, terus mewarisi semangatnya dalam memberikan dukungan kepada anak-anak dan orang dewasa yang membutuhkan, di bidang pendidikan, musik, dan bantuan kemanusiaan.
Fakta – Fakta Tentang Ella Fitzgerald
- Perjuangan Awal dan Kemenangan di Apollo Theater: Awal karier Ella Fitzgerald ditandai dengan kehidupan yang sulit dan pengalaman sebagai gelandangan. Kemenangannya di Apollo Theater’s Amateur Night pada tahun 1934 adalah titik balik penting, di mana dia memilih untuk menyanyi alih-alih menari, membawanya ke jalur musik.
- Pembelajaran Musik Secara Otodidak: Fitzgerald mengembangkan bakat musiknya secara mandiri, tanpa pelatihan formal. Dia belajar dengan mendengarkan rekaman musisi lain dan berlatih secara intensif, membentuk gaya uniknya sendiri.
- Rekaman Prolifik dan Dampaknya: Dengan lebih dari 200 album dan sekitar 2.000 lagu, Fitzgerald menciptakan koleksi musik yang luas, memengaruhi jazz dan genre lain. Rekamannya mencakup kolaborasi dengan musisi terkenal dan interpretasi lagu-lagu populer, memberikan kontribusi signifikan pada musik.
- Penghargaan dan Pengakuan Internasional: Ella memenangkan 13 Grammy Awards dan dihormati dengan Presidential Medal of Freedom. Penghargaannya mencerminkan pengaruhnya yang luas dalam musik dan pengakuan atas bakatnya di seluruh dunia.
- Pengaruh dalam Perang Dunia II: Selama Perang Dunia II, lagu-lagunya menjadi sumber hiburan dan moril bagi tentara. Musiknya berperan dalam mengangkat semangat selama masa sulit, menunjukkan pengaruhnya yang melampaui panggung musik.
- Peran dalam Memecah Batas Rasial: Fitzgerald berjuang melawan segregasi rasial dalam industri musik. Dia sering menolak tampil di tempat yang menerapkan segregasi, mendukung gerakan hak sipil, dan membuka jalan bagi artis Afrika-Amerika lainnya.
- Inovasi dalam Teknik Vokal: Fitzgerald terkenal dengan improvisasi scatnya, di mana dia menggunakan suaranya sebagai instrumen, membentuk sebuah gaya yang kompleks dan inovatif dalam jazz.
- Ella Fitzgerald Charitable Foundation: Didirikan pada tahun 1993, yayasan ini mewarisi semangat Fitzgerald dalam memberikan dukungan kepada anak-anak dan orang dewasa di bidang pendidikan, musik, dan bantuan kemanusiaan.
- Kemampuan Vokal Luar Biasa: Ella memiliki rentang suara yang luas, mencapai lebih dari tiga oktaf. Kemampuan ini memungkinkannya untuk menyanyikan berbagai jenis lagu dengan kemudahan dan keahlian.
- Kontribusi dalam Great American Songbook: Melalui seri “Song Books,” Fitzgerald menginterpretasikan lagu-lagu dari komposer-komposer terkenal, memberikan sumbangan penting dalam memelihara dan mempopulerkan standar jazz Amerika.
- Kolaborasi dengan Musisi Legendaris: Karier Fitzgerald ditandai dengan kolaborasi dengan beberapa nama besar dalam musik jazz, termasuk Duke Ellington, Louis Armstrong, dan Count Basie, meningkatkan jangkauan dan pengaruh musikalnya.
Quote
- “Satu-satunya hal yang lebih baik daripada menyanyi adalah menyanyi lebih banyak.”
- “Saya bernyanyi seperti saya merasakannya.”
- “Musik adalah segalanya bagi saya selain bernafas.”
- “Hal terpenting yang bisa dipelajari seseorang adalah mencintai dan diberi cinta kembali.”
- “Hanya saja, saya tidak ingin melakukan apa pun yang bukan musik.”