Tokoh.co.id – Ketua Umum International Creatives Exchange atau ICE, Atta Ul Karim mengunjungi kediaman pemuka agama Buddha, Bhante Gunaseno di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara dalam rangka toleransi beragama pada Kamis, (12/09).
Pada kesempatan tersebut Atta yang menggunakan baju putih disambut langsung oleh Bhante Gunaseno dengan baju khasnya yang berwarna cokelat keemasan. Warna tersebut ternyata memiliki makna tersendiri yang begitu dalam.
Pemuka agama Buddha, Bhante Gunaseno menjelaskan bahwa baju biksu di seluruh dunia semuanya sama berwarna cokelat, seperti yang ia kenakan saat ini.
“Warna cokelat ini adalah warna kayu, warna alam, karena memang kita diajarkan untuk hidup sederhana dan selalu berbuat baik.” Kata Bhante Gunaseno.
Saat mengetahui bahwa Atta adalah kelahiran Pakistan, Bhante pun langsung bersemangat menceritakan asal usul lahirnya agama Buddha yang ternyata berasal dari Nepal, dekat Pakistan.
“Sang Buddha, lahir pada tahun 623 SM di Taman Lumbini yang sekarang menjadi wilayah Nepal Selatan.” Kata Bhante. “Orang-orang tahunya Buddha itu dari China, tapi justru kita lahirnya dari Nepal dan pernah besar di India.” Lanjutnya.
Atta yang sedang menggaungkan kampanye toleransi beragama di Indonesia, mengaku senang sekali mendapatkan sambutan hangat dari Bhante Gunaseno, pertemuan pertama ini pun menjadi sangat berkesan.
“Ini adalah pertemuan pertama yang sangat luar biasa, ke depan saya punya agenda ingin bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh agama lain. Melihat pertemuan ini, bertambah semangat niat saya melanjutkan agenda ini.” Terang Atta.
Sedangkan toleransi yang menjadi tajuk pertemuan, menurut Bhante Gunaseno maknanya sangat dalam. Menurutnya toleransi adalah menghormati agama sendiri, tapi jangan sampai menghina agama orang lain. Kedepankan juga sikap solidaritas dan tenggang rasa dalam menghadapi orang yang berbeda agama.
Adapun menurut Atta, misi toleransi beragama yang ia bawa adalah sejalan dengan motto negara yang ada di lambang burung Garuda, yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.