Tokoh.co.id – JK Rowling, nama yang telah menjadi sinonim dengan dunia sihir dan imajinasi. Seorang penulis yang bukan hanya menciptakan sebuah seri novel fantasi, tetapi juga membangkitkan keajaiban di hati jutaan pembaca di seluruh dunia. Kehidupan JK Rowling merupakan perjalanan yang penuh inspirasi, dari seorang penulis yang hampir tidak dikenal menjadi salah satu penulis terkenal dan berpengaruh di abad ini. Kisah hidupnya, yang penuh dengan tantangan dan keberhasilan, telah menjadi sumber motivasi bagi banyak orang. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang kehidupan dan karya JK Rowling, mulai dari masa kecilnya, pendidikan, perjuangan awal kariernya, hingga pencapaian dan pengaruhnya yang luas. Setiap tahapan hidupnya mengungkapkan aspek yang memperkaya dunia literatur dan memperlihatkan betapa kuatnya kekuatan imajinasi dan determinasi.
Sekilas Tentang JK Rowling
Joanne Kathleen Rowling, lebih dikenal sebagai JK Rowling, lahir pada 31 Juli 1965 di Yate, Gloucestershire, Inggris. Dia tumbuh dengan mimpi besar dan selalu memiliki hasrat kuat untuk menulis. Rowling menyelesaikan studinya di Uni versity of Exeter, mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Perancis. Setelah lulus, dia bekerja dalam berbagai pekerjaan, termasuk peneliti dan sekretaris bilingual, yang memberinya kesempatan untuk memoles keterampilan bahasanya.
Rowling pertama kali mendapatkan ide untuk seri Harry Potter pada tahun 1990 saat dalam perjalanan kereta dari Manchester ke London. Seri ini, yang dimulai dengan “Harry Potter dan Batu Bertuah”, diterbitkan pada tahun 1997 dan segera menjadi fenomena global. Kepiawaiannya dalam menciptakan dunia yang kaya dengan detail, karakter yang berlapis, dan plot yang menarik menjadikan bukunya tidak hanya populer di kalangan anak-anak tetapi juga dewasa.
Rowling juga dikenal karena ketangguhannya menghadapi kesulitan. Perjalanan hidupnya tidak selalu mulus; dia pernah mengalami depresi dan kehidupan finansial yang sulit sebelum sukses sebagai penulis. Kisah hidup Rowling sering dijadikan contoh ketahanan dan keberhasilan yang dapat dicapai melalui kerja keras dan dedikasi.
Kini, JK Rowling tidak hanya dikenal sebagai penulis seri Harry Potter, tetapi juga sebagai filantropis yang aktif berkontribusi dalam berbagai isu sosial, termasuk dukungan terhadap anak-anak, pemberdayaan perempuan, dan kesehatan mental. Kisahnya menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa dari keterbatasan dapat lahir keajaiban yang tidak terduga.
Kehidupan Awal dan Keluarga JK Rowling
Joanne Kathleen Rowling, yang lebih dikenal dengan nama pena JK Rowling, lahir dari pasangan Peter James Rowling dan Anne Rowling (née Volant) pada tanggal 31 Juli 1965. Ia memiliki seorang adik perempuan, Dianne. Keluarganya pindah ke Winterbourne ketika Rowling berusia empat tahun, dan di sana ia berteman dengan seorang anak laki-laki bernama Ian Potter. Kehidupan awal Rowling dipenuhi dengan buku-buku yang ia cintai, memberikan dasar bagi imajinasi kreatifnya yang kaya.
Pendidikan awal Rowling dimulai di St Michael’s Primary School di Winterbourne. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya di Wyedean School and College, di mana kecintaannya pada literatur terus berkembang. Rowling dikenal sebagai seorang pembaca yang rajin dan menunjukkan minat khusus pada karya-karya klasik dan fantasi. Guru-gurunya menggambarkan dia sebagai siswa yang cerdas dan tekun, meski kadang-kadang cenderung pendiam.
Pada tahun 1980, tragedi menimpa keluarga Rowling ketika ibunya didiagnosis menderita sklerosis multipel. Penyakit ini kemudian berdampak besar pada kehidupan dan karya Rowling. Kehidupan pribadi Rowling terus mengalami pasang surut, termasuk pernikahannya dengan Jorge Arantes pada tahun 1992 dan kelahiran putri mereka, Jessica, pada tahun 1993. Namun, pernikahan ini tidak bertahan lama dan berakhir dengan perceraian pada tahun 1994.
Setelah perceraiannya, Rowling pindah ke Edinburgh, Skotlandia, bersama putrinya. Di sana, dia menghadapi tantangan sebagai seorang ibu tunggal dengan keterbatasan finansial. Masa-masa ini menjadi salah satu periode terberat dalam hidupnya, di mana dia harus berjuang melawan kemiskinan dan depresi. Namun, periode sulit ini juga menjadi katalis bagi Rowling untuk fokus pada penulisan seri Harry Potter, sebuah proyek yang telah ia mulai beberapa tahun sebelumnya.
Selama di Edinburgh, Rowling menyelesaikan manuskrip pertama seri Harry Potter di berbagai kafe, sering kali sambil menenangkan putrinya yang sedang tidur. Ketekunan dan dedikasinya terhadap penulisan di tengah kesulitan hidup menjadi kisah inspiratif yang sering dikutip. Rowling berhasil mengatasi tantangan-tantangan ini dan terus membangun keluarganya, menikah dengan Neil Murray pada tahun 2001 dan melahirkan dua anak lagi, David (lahir 2003) dan Mackenzie (lahir 2005).
Kehidupan awal dan perjuangan keluarga Rowling tidak hanya membentuk karakternya sebagai individu yang tangguh, tetapi juga memberikan inspirasi mendalam untuk karya-karyanya. Pengalaman hidupnya yang penuh warna, termasuk suka dan duka, tercermin dalam karya-karyanya yang penuh dengan emosi, perjuangan, dan akhirnya, kemenangan.
Masa Kecil dan Pendidikan JK Rowling
Masa kecil JK Rowling terwarnai oleh imajinasi dan kecintaan pada cerita. Lahir di Yate, Inggris, kehidupan awal Rowling dipenuhi dengan cerita-cerita yang ia ciptakan sendiri, sering kali diceritakan kepada adiknya, Dianne. Rowling menunjukkan minat yang besar dalam literatur sejak usia muda, terinspirasi oleh penulis seperti J.R.R. Tolkien dan C.S. Lewis. Keinginannya untuk menjadi penulis sudah terlihat jelas sejak dia masih kecil.
Rowling memulai pendidikannya di St Michael’s Primary School, di mana ia dikenal sebagai murid yang cerdas dan penuh imajinasi. Di sekolah ini, ia mulai menunjukkan bakat dalam menulis cerita. Rowling kemudian melanjutkan pendidikannya di Wyedean School and College, tempat dia menonjol dalam bidang bahasa dan sastra. Pengalamannya di sekolah ini membentuk dasar bagi pemahamannya yang mendalam tentang literatur klasik dan modern.
Pada tahun 1982, Rowling mengambil A-level dalam Bahasa Inggris, Bahasa Perancis, dan Bahasa Jerman, mencerminkan kecintaannya pada bahasa dan sastra. Kemudian, dia melanjutkan studinya di University of Exeter, memilih jurusan Bahasa dan Sastra Perancis. Selama masa kuliahnya, Rowling memiliki kesempatan untuk menghabiskan satu tahun di Paris, yang semakin memperluas pandangannya terhadap sastra dan budaya.
Pendidikan formal Rowling tidak hanya memberinya pengetahuan akademis, tetapi juga mengasah keterampilan menulisnya. Dia sering menulis cerita pendek dan bekerja pada beberapa proyek menulis selama masa kuliahnya. Meski demikian, Rowling masih belum sepenuhnya yakin dengan jalur kariernya. Pengalaman kuliahnya, dikombinasikan dengan cinta pada bahasa dan budaya, menjadi fondasi penting bagi karier menulisnya di kemudian hari.
Selain kecintaannya pada literatur, masa kecil dan pendidikan Rowling juga dipengaruhi oleh pengalaman pribadinya, termasuk hubungan dengan orang tuanya dan perjuangan ibunya dengan sklerosis multipel. Pengalaman-pengalaman ini membentuk sensitivitasnya terhadap tema-tema seperti kehilangan dan kesepian, yang kemudian menjadi elemen penting dalam karya-karyanya.
Dari masa kecil dan pendidikannya, Rowling mengembangkan keterampilan dan kepekaan yang dibutuhkan untuk menjadi penulis. Kisah-kisah yang ia ciptakan, penuh dengan imajinasi dan keajaiban, menjadi bukti akan kecintaannya yang mendalam terhadap dunia cerita dan sihir, yang akhirnya mengantarnya pada penciptaan seri Harry Potter yang terkenal.
Awal Karir JK Rowling
Awal karier JK Rowling tidak langsung menuju kesuksesan yang luar biasa seperti yang kita kenal sekarang. Setelah menyelesaikan studinya di University of Exeter, Rowling menghadapi berbagai tantangan dalam mencari jalur karier yang tepat. Dia memulai karier dengan bekerja sebagai peneliti dan sekretaris bilingual untuk Amnesty International di London. Pengalaman ini tidak hanya memberinya kesempatan untuk mengasah keterampilan bahasa, tetapi juga memberinya wawasan tentang isu-isu hak asasi manusia, yang kemudian mempengaruhi beberapa aspek dalam karya-karyanya.
Namun, keinginan kuat Rowling untuk menjadi penulis tidak pernah padam. Ide pertama untuk seri Harry Potter muncul pada tahun 1990 saat dalam perjalanan kereta dari Manchester ke London. Meski demikian, ia menghadapi berbagai rintangan, termasuk kematian ibunya pada tahun 1990 yang sangat mempengaruhi dirinya secara emosional. Pengalaman ini menambah kedalaman emosional dalam tulisan Rowling dan menjadi salah satu inspirasi dalam penciptaan karakter Harry Potter, yang juga kehilangan orang tuanya.
Pada tahun 1992, Rowling pindah ke Portugal untuk mengajar Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Di sana, dia menikah dan melahirkan putrinya, Jessica. Namun, pernikahannya tidak bertahan lama, dan pada tahun 1993, dia kembali ke Inggris dengan putrinya, menghadapi kehidupan sebagai ibu tunggal dengan keterbatasan finansial.
Kembali di Inggris, Rowling bertekad untuk menyelesaikan novel Harry Potter pertamanya. Dia sering menulis di kafe-kafe di Edinburgh sambil mengurus putrinya. Meski menghadapi penolakan dari beberapa penerbit, Rowling terus berusaha. Akhirnya, pada tahun 1997, “Harry Potter dan Batu Bertuah” diterbitkan oleh Bloomsbury, menandai awal dari salah satu seri buku paling sukses sepanjang masa. Kesuksesan ini membawa perubahan besar dalam kehidupan Rowling, mengangkatnya dari kesulitan finansial menjadi salah satu penulis terkaya di dunia.
Peristiwa Penting JK Rowling
Karier JK Rowling melesat setelah publikasi “Harry Potter dan Batu Bertuah” pada tahun 1997. Novel ini, yang merupakan instalasi pertama dari seri Harry Potter, mendapat sambutan hangat dan segera menjadi bestseller. Kesuksesan buku ini membuka pintu bagi seri lanjutan, yang semakin memperkaya dunia sihir yang telah Rowling ciptakan. Setiap buku berikutnya dalam seri ini diterima dengan antusiasme yang sama, dan dengan cepat Harry Potter menjadi fenomena global.
Salah satu peristiwa penting dalam karier Rowling adalah lelang hak film seri Harry Potter. Warner Bros memenangkan hak tersebut, dan film pertama, “Harry Potter dan Batu Bertuah,” dirilis pada tahun 2001. Kesuksesan film ini membawa seri Harry Potter ke khalayak yang lebih luas lagi. Rowling memastikan bahwa adaptasi film ini setia pada buku, membantu menjaga kualitas dan esensi dari dunia yang ia ciptakan.
Selain kesuksesan di dunia literatur dan film, Rowling juga dikenal karena keterlibatannya dalam berbagai kegiatan sosial dan filantropi. Dia aktif dalam mendukung isu-isu seperti kesehatan mental, reformasi sosial, dan hak asasi manusia. Rowling mendirikan Lumos Foundation pada tahun 2005, sebuah organisasi yang berfokus pada kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia, terutama mereka yang terjebak dalam sistem perawatan institusional.
Rowling juga terlibat dalam kontroversi, terutama mengenai pernyataannya di media sosial yang dianggap oleh beberapa orang sebagai kontroversial. Meskipun demikian, ia tetap menjadi sosok yang sangat dihormati di dunia literatur dan seringkali mengekspresikan pendapatnya tentang berbagai isu sosial dan politik.
Pada tahun 2012, Rowling merilis novel pertamanya untuk dewasa, “The Casual Vacancy,” yang juga menjadi bestseller. Langkah ini menandai diversifikasi dalam karier menulisnya, menunjukkan bahwa ia tidak hanya seorang penulis buku anak-anak. Rowling juga menulis seri detektif di bawah nama samaran Robert Galbraith, yang menunjukkan keberanian dan fleksibilitasnya sebagai penulis.
Pada tahun 2020, selama pandemi COVID-19, Rowling meluncurkan “Harry Potter at Home” untuk membantu anak-anak, orang tua, dan guru selama lockdown. Inisiatif ini menawarkan berbagai sumber daya gratis dan hiburan untuk mendukung pendidikan dan kesejahteraan mental.
Kesuksesan dan peristiwa penting dalam kehidupan JK Rowling tidak hanya menandai pencapaian pribadi, tetapi juga memiliki dampak yang luas pada dunia literatur, film, dan masyarakat secara umum.
Pencapaian JK Rowling
JK Rowling telah mencapai sukses yang luar biasa dan memiliki pengaruh yang mendalam baik dalam dunia literatur maupun di luar itu. Pencapaian terbesarnya, tanpa diragukan lagi, adalah penciptaan dan kesuksesan seri Harry Potter, yang telah dijual lebih dari 500 juta kopi di seluruh dunia, diterjemahkan ke dalam lebih dari 80 bahasa, dan telah menjadi salah satu seri buku paling sukses sepanjang masa. Seri ini tidak hanya berhasil secara komersial, tetapi juga telah memenangkan berbagai penghargaan literatur, termasuk Multiple British Book Awards.
Keberhasilan seri Harry Potter juga memperluas ke dunia film. Seluruh seri film Harry Potter, yang diadaptasi dari bukunya, merupakan salah satu seri film dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa, memperkenalkan karya Rowling kepada audiens yang lebih luas dan beragam. Kesuksesan ini telah mengukuhkan Rowling sebagai salah satu penulis paling berpengaruh di dunia.
Di luar Harry Potter, Rowling juga telah mencapai kesuksesan dalam menulis untuk audiens dewasa. Novelnya, “The Casual Vacancy,” dirilis pada tahun 2012 dan menjadi bestseller internasional. Selain itu, di bawah nama samaran Robert Galbraith, Rowling telah menulis seri novel detektif Cormoran Strike, yang juga telah menerima pujian kritis dan komersial.
Rowling juga diakui karena kontribusinya yang signifikan di bidang literatur dan amal. Dia telah mendapatkan banyak penghargaan dan gelar kehormatan, termasuk Order of the British Empire (OBE) pada tahun 2001 untuk layanannya dalam literatur anak-anak. Selain itu, Rowling aktif dalam filantropi, mendirikan Lumos Foundation dan memberikan kontribusi besar bagi berbagai organisasi amal.
Keterlibatan Rowling dalam filantropi mencerminkan dedikasinya untuk isu-isu sosial. Lumos Foundation berfokus pada memerangi praktik institusionalisasi anak-anak dan mendukung hak anak-anak untuk tumbuh dalam lingkungan keluarga. Rowling juga telah mendonasikan jutaan pound dari kekayaannya untuk berbagai amal, termasuk Comic Relief, One Parent Families, dan Multiple Sclerosis Society of Great Britain.
Rowling juga merupakan tokoh yang berpengaruh dalam media sosial, sering menggunakan platformnya untuk membahas isu-isu sosial dan politik. Meskipun terkadang menyebabkan kontroversi, keberaniannya untuk berbicara tentang isu-isu penting telah diakui dan dihargai oleh banyak penggemarnya.
Dalam dunia penerbitan, Rowling telah mengubah cara buku anak-anak dipasarkan dan dipersepsikan, meningkatkan standar untuk genre ini dan menginspirasi generasi baru penulis. Karya-karyanya telah berkontribusi pada peningkatan minat membaca di kalangan anak-anak dan remaja, sebuah pencapaian yang sangat berarti di era digital.
Kesuksesan dan pencapaian JK Rowling tidak hanya diukur dari angka penjualan atau penghargaan yang diterimanya, tetapi juga dari dampak yang ia buat pada jutaan pembaca di seluruh dunia, membangkitkan keajaiban dan inspirasi melalui kata-katanya.
Peninggalan JK Rowling
Peninggalan JK Rowling dalam dunia literatur dan budaya populer adalah monumental. Seri Harry Potter, karyanya yang paling terkenal, telah menjadi lebih dari sekadar sekumpulan buku; ia telah menciptakan sebuah univers, lengkap dengan bahasanya sendiri, tradisi, dan budaya. Pengaruh seri ini terlihat dalam berbagai aspek kebudayaan populer, mulai dari munculnya klub buku dan grup penggemar, hingga adaptasi film, merchandise, dan bahkan taman hiburan.
Di bidang literatur, Rowling telah membuka jalan bagi genre fantasi dalam literatur anak-anak dan remaja. Ia telah menunjukkan bahwa buku-buku untuk anak-anak dapat dinikmati oleh semua umur dan dapat menangani tema-tema yang serius dan kompleks. Ini mendorong penulis lain untuk menjelajahi wilayah yang lebih dalam dalam karya mereka, memperkaya genre tersebut.
Rowling juga berkontribusi besar terhadap gerakan literasi. Seri Harry Potter telah memotivasi generasi muda untuk membaca dan telah digunakan sebagai alat pendidikan di sekolah-sekolah di seluruh dunia. Kepopuleran seri ini telah mendorong anak-anak yang sebelumnya tidak tertarik membaca menjadi pembaca yang antusias.
Secara filantropis, Rowling telah meninggalkan jejak melalui pekerjaannya dengan Lumos Foundation, yang telah membantu ribuan anak di seluruh dunia untuk meninggalkan institusi dan kembali ke kehidupan keluarga. Melalui donasi dan advokasinya, dia telah memberi dampak positif pada kehidupan banyak orang, terutama anak-anak yang membutuhkan.
Rowling juga telah menggunakan suaranya untuk membahas isu-isu penting seperti kesehatan mental, keadilan sosial, dan hak asasi manusia. Meskipun terkadang menimbulkan kontroversi, keterlibatannya dalam isu-isu ini telah menyoroti topik-topik penting dan memicu diskusi publik.
Di luar karya-karyanya, Rowling telah meninggalkan warisan sebagai simbol ketahanan dan dedikasi. Kisah perjalanannya dari kesulitan finansial sebagai seorang ibu tunggal menjadi salah satu penulis paling sukses di dunia merupakan sumber inspirasi bagi banyak orang. Dia adalah contoh nyata dari bagaimana tekad dan kreativitas dapat mengubah nasib seseorang.
Peninggalan JK Rowling tidak hanya terbatas pada karya-karyanya, tetapi juga pada dampak yang ia berikan kepada dunia. Dari membangkitkan imajinasi jutaan orang hingga kontribusi nyatanya dalam kegiatan sosial, Rowling telah meninggalkan bekas yang akan diingat untuk generasi mendatang.
Fakta – Fakta Tentang JK Rowling
- Proses Kreatif di Kafe: JK Rowling menulis sebagian besar “Harry Potter dan Batu Bertuah” di kafe-kafe di Edinburgh, termasuk The Elephant House. Kondisi finansialnya saat itu memaksa dia untuk menulis di tempat-tempat umum sambil menenangkan putrinya yang masih bayi. Tempat-tempat ini kini menjadi situs wisata populer bagi penggemar Harry Potter.
- Nama Karakter dari Serbet Kertas: JK Rowling sering menggunakan serbet kertas untuk mencatat ide-ide kreatif, termasuk nama-nama karakter dan tempat di Harry Potter. Metode ini menunjukkan proses kreatifnya yang spontan dan adaptif.
- Kehidupan Sebelum Kesuksesan: Sebelum Harry Potter terbit, JK Rowling hidup dengan tunjangan kesejahteraan sosial. Kondisi keuangannya sangat terbatas, sering kali hanya dengan beberapa pound per minggu untuk kebutuhan sehari-hari. Kisah hidupnya menjadi cerita inspiratif tentang bagaimana dia mengatasi kemiskinan dan meraih kesuksesan.
- Harry Potter di Perpustakaan Kepresidenan AS: “Harry Potter dan Kamar Rahasia” menjadi buku pertama yang dibeli untuk Perpustakaan Kepresidenan Amerika Serikat yang ditempatkan di West Wing. Fakta ini menggambarkan pengaruh luas dan pentingnya seri ini dalam budaya populer.
- Rowling Sebagai Miliarder Penulis: JK Rowling adalah penulis pertama yang mencapai status miliarder dalam dolar AS melalui penulisan buku. Pencapaian ini mencerminkan dampak besar seri Harry Potter dalam industri penerbitan dan budaya populer secara global.
- Menolak Adaptasi Animasi: JK Rowling pernah menolak tawaran untuk mengadaptasi Harry Potter menjadi serial televisi animasi, menunjukkan komitmennya untuk mempertahankan integritas karya aslinya dan visi kreatifnya.
- Inspirasi Nama Hogwarts: JK Rowling terinspirasi untuk nama “Hogwarts” dari nama tanaman yang ia lihat di Kebun Raya Kew, London. Hogwarts kini menjadi sinonim dengan dunia sihir dan pendidikan dalam imajinasi populer.
- Gelar Kehormatan: JK Rowling telah menerima gelar kehormatan dari beberapa universitas terkemuka, termasuk University of Edinburgh, University of Exeter, dan Harvard University, sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam literatur dan kegiatan sosial.
- Nama Samaran Robert Galbraith: Menggunakan nama samaran Robert Galbraith, JK Rowling mengejutkan dunia sastra dengan seri detektif Cormoran Strike. Pemilihan nama samaran ini memungkinkan dia untuk menulis tanpa ekspektasi atau tekanan yang terkait dengan namanya.
- Buku untuk Amal: JK Rowling telah menulis “The Tales of Beedle the Bard”, dengan hasil penjualan disumbangkan ke Lumos Foundation. Ini adalah salah satu dari banyak upayanya untuk menggunakan literatur sebagai alat untuk tujuan sosial dan filantropi.
- Menghadapi Penolakan Penerbit: JK Rowling menghadapi banyak penolakan dari penerbit sebelum Bloomsbury menerima manuskrip Harry Potter pertamanya. Kisah ini menekankan pentingnya kegigihan dalam menghadapi penolakan dan kegagalan.
- Inspirasi untuk Hermione Granger: Dalam sebuah wawancara, JK Rowling mengungkapkan bahwa karakter Hermione Granger sebagian besar berdasarkan dirinya sendiri saat remaja, terutama dalam hal kecintaan pada buku dan sifat tekun.
- Kontribusi untuk Amal: JK Rowling telah secara aktif berkontribusi pada kampanye dan organisasi amal, termasuk Comic Relief, One Parent Families, dan Multiple Sclerosis Society, mencerminkan komitmennya terhadap isu-isu sosial dan kesehatan.
- Pengalaman dengan Depresi: JK Rowling telah berbicara secara terbuka tentang perjuangannya dengan depresi, pengalaman yang menjadi inspirasi untuk penciptaan karakter Dementor di Harry Potter, simbolisasi dari perjuangan emosionalnya.
- Edisi Pertama Harry Potter yang Langka: “Harry Potter dan Batu Bertuah” awalnya diterbitkan dengan hanya 500 eksemplar, menjadikannya salah satu barang kolektor yang sangat berharga dan langka.
Quote
- “Kegagalan berarti menghapuskan yang tidak penting. Saya berhenti berpura-pura kepada diri saya sendiri bahwa saya adalah apa pun selain apa yang saya inginkan, dan mulai mengarahkan semua energi saya ke dalam menyelesaikan satu-satunya pekerjaan yang penting bagi saya.”
- “Tidak peduli seberapa buruk keadaan Anda, selalu ada sesuatu yang bisa Anda lakukan dan sukses. Selama ada kehidupan, ada harapan.”
- “Jika Anda tidak menyukai sesuatu, Anda memiliki kekuatan untuk mengubahnya. Bukan tugas Anda untuk menyenangkan orang lain, tetapi untuk menjadi diri Anda sendiri.”
- “Kata-kata adalah, menurut saya, sumber sihir yang tidak terbatas. Mereka memiliki kemampuan untuk menyakiti atau menyembuhkan.”
- “Hal yang menakjubkan dari buku-buku adalah bahwa mereka memiliki kemampuan untuk membawa kita ke dunia lain, yang mungkin lebih indah dari dunia nyata kita.”