Tokoh.co.id – Alan Turing, sering disebut sebagai “Bapak Komputasi Modern,” adalah tokoh yang karyanya telah meletakkan dasar bagi ilmu komputer dan kecerdasan buatan. Lahir di London pada tahun 1912, Turing dikenal dunia karena peran vitalnya dalam memecahkan kode Enigma Jerman selama Perang Dunia II, sebuah prestasi yang diperkirakan mempersingkat perang hingga dua tahun. Selain itu, kontribusinya dalam pengembangan mesin Turing dan konsep Turing Test telah membentuk cara kita memahami dan mengembangkan teknologi. Kehidupannya, yang tragis diwarnai oleh penganiayaan karena orientasi seksualnya, serta kematiannya yang misterius, menambah dimensi lain pada warisan yang kompleks dan penuh pengaruh ini.
Sekilas Tentang Alan Turing
Alan Mathison Turing adalah seorang matematikawan, kriptanalisis, dan teoretikus komputer Inggris yang ide-idenya telah merubah dunia teknologi informasi dan komunikasi. Turing dikenal dengan kemampuannya yang luar biasa dalam matematika dan ilmu logika, yang telah mendorongnya untuk menciptakan beberapa konsep dasar yang menjadi fondasi komputasi modern. Kepribadiannya yang analitis namun introspektif membantu dalam menyelesaikan beberapa masalah yang paling rumit selama era perang.
Karakteristik Turing yang paling menonjol adalah kecemerlangannya dalam ilmu logika, kegigihannya dalam menyelesaikan teka-teki dan kode, serta keberanian moralnya. Walaupun ia sering kali dirundung kesulitan sosial dan pribadi, ketekunannya dalam mengejar kebenaran dan pengetahuan tetap tidak tergoyahkan. Turing juga dikenal karena sikapnya yang tidak konvensional dalam menyelesaikan masalah, sering kali memilih pendekatan yang tidak biasa yang menghasilkan pemecahan yang inovatif.
Di samping itu, Turing adalah seorang pria yang sangat pribadi dan terkadang sulit untuk didekati, menunjukkan kecenderungan sifat introvert. Hal ini mungkin telah memberikan kontribusi pada kesulitan yang ia alami dalam menghadapi norma-norma sosial yang berlaku saat itu, terutama berkaitan dengan seksualitasnya.
Sifat Turing yang tertutup ini tidak menghalanginya untuk memberikan kontribusi besar dalam beberapa bidang. Selain bakat akademisnya, Turing memiliki minat yang kuat dalam lari jarak jauh, sering kali menggunakan lari sebagai cara untuk berpikir dan bersantai. Dia juga seorang humanis dengan pandangan progresif mengenai peran teknologi dalam masyarakat, sering kali memikirkan dampak sosial dari kemajuan ilmiah. Meski memiliki banyak pencapaian, hidupnya diwarnai oleh perjuangan pribadi, terutama terkait dengan orientasi seksualnya yang pada masa itu dianggap ilegal di Inggris, yang berujung pada penuntutan yang tragis dan berdampak pada hidup serta kariernya.
Meskipun menghadapi tantangan pribadi yang besar, ia tetap fokus pada penelitian dan pekerjaan ilmiahnya yang pada akhirnya berkontribusi besar pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kehidupan Awal dan Keluarga Alan Turing
Alan Turing lahir pada tanggal 23 Juni 1912 di Maida Vale, London, dari pasangan Julius Mathison Turing dan Ethel Sara Turing (née Stoney). Kehidupan awal Turing sangat dipengaruhi oleh latar belakang keluarganya yang intelektual dan kondisi sosial Inggris pada waktu itu.
Latar Belakang Keluarga
Ayahnya, Julius, bekerja untuk Indian Civil Service di Madras, India, yang merupakan bagian dari administrasi kolonial Inggris. Sementara itu, ibunya berasal dari keluarga yang juga memiliki latar belakang ilmiah kuat—ayahnya adalah insinyur kepala di Madras Railways. Meskipun kedua orang tuanya tinggal di India untuk sebagian besar masa kerja Julius, Turing dan saudaranya dibesarkan di Inggris oleh berbagai pengasuh dan kemudian di sekolah asrama, yang mencerminkan kebiasaan keluarga kelas menengah atas pada masa itu.
Pengaruh Dini
Turing menunjukkan bakat untuk angka dan teka-teki dari usia sangat muda, sering kali mengeksplorasi konsep-konsep matematika secara mandiri. Ketidakcocokan sosial yang dialaminya di sekolah tidak menghalangi ketertarikannya untuk mempelajari ilmu eksak, meskipun kurikulum saat itu kurang mendukung minat semacam itu. Pengasuh dan guru pribadi berperan penting dalam mendorong rasa ingin tahunya, sering kali memberinya buku atau materi yang lebih lanjut yang sesuai dengan minatnya.
Pendidikan Awal
Turing dididik di Sherborne School, Dorset, salah satu sekolah independen terkemuka di Inggris. Di Sherborne, Turing terutama tertarik pada matematika dan sains, meskipun pendidikan klasik tradisional sekolah tidak selalu sesuai dengan minatnya yang tidak konvensional. Namun, ia menemukan tempatnya di bidang akademik, mengejar kecintaannya pada matematika dan sains dengan dukungan dari beberapa guru yang memahami dan menghargai kemampuan uniknya.
Pengembangan Minat dalam Ilmu Pengetahuan
Pengalaman di Sherborne dan interaksi dengan pendidik yang mendukung memperkuat keinginan Turing untuk mengeksplorasi lebih dalam bidang matematika dan ilmu komputer. Keinginannya untuk memahami dan mendekonstruksi dunia melalui logika matematika menjadi semakin jelas seiring bertambahnya usia, membawanya pada akhirnya ke Universitas Cambridge, di mana ia mulai benar-benar memperdalam studi dan penelitian dalam matematika.
Dari awal yang dipenuhi dengan tantangan untuk menyesuaikan diri secara sosial hingga menemukan jalannya dalam ilmu pengetahuan, masa kecil Turing menetapkan dasar bagi pencapaian yang akan datang. Kehidupan awalnya yang dipenuhi dengan dorongan intelektual tetapi juga isolasi sosial membentuk banyak aspek dari kepribadian dan karier profesionalnya nanti.
Masa Kecil dan Pendidikan Alan Turing
Pendidikan formal Alan Turing dimulai di Sherborne School, sebuah sekolah asrama yang bergengsi, tetapi jalan pendidikannya tidak konvensional, menunjukkan bakat dan minatnya yang luar biasa dalam ilmu pengetahuan dan matematika sejak dini.
Pendidikan Sekolah Menengah
Di Sherborne, Turing dikenal sebagai siswa yang cerdas namun seringkali tidak sesuai dengan metode pengajaran tradisional yang menekankan pada klasik dan humaniora. Meskipun demikian, ia menonjol dalam matematika dan sains. Ketertarikan Turing terhadap matematika tidak hanya akademis; ia menerapkan pengetahuannya dalam berbagai cara, termasuk menciptakan permainan dan teka-teki matematika kompleks yang ia bagikan dengan teman-temannya.
Pengalaman yang Membentuk
Salah satu momen penting dalam pendidikan Turing terjadi ketika ia memutuskan untuk mengejar studi lebih lanjut dalam matematika, meskipun hal ini menentang arus pendidikan tradisional di Sherborne. Ketika sekolah merayakan hari jadinya yang ke-400 dengan acara khusus, Turing memilih untuk menghabiskan waktu tersebut dengan mempelajari teori Einstein tentang relativitas. Ketertarikan ini menunjukkan kedalaman intelektual dan kemauan kerasnya untuk mengejar minatnya sendiri, walaupun terkadang harus melawan norma yang ada.
Periode Cambridge
Setelah Sherborne, Turing melanjutkan studinya di King’s College, Cambridge, tempat ia benar-benar berkembang sebagai matematikawan. Di Cambridge, ia diberi kebebasan intelektual yang lebih besar dan merasa lebih dihargai atas kemampuannya. Turing lulus dengan gelar sarjana dalam matematika pada tahun 1934, dan kontribusinya yang berpengaruh terhadap bidang probabilitas dan logika matematika mulai mendapatkan pengakuan.
Pembuktian Teorema Turing
Di Cambridge, Turing juga mulai mengembangkan apa yang akan menjadi salah satu karyanya yang paling terkenal: teorema Turing, yang membuktikan bahwa beberapa pertanyaan dalam matematika tidak dapat dijawab, menunjukkan batasan logika matematika. Karyanya ini tidak hanya merevolusi cara kita memikirkan mesin dan komputasi tetapi juga memperkenalkan konsep “mesin Turing,” yang menjadi fondasi bagi teori komputasi modern.
Beasiswa dan Pengakuan
Prestasi akademis Turing di Cambridge mengantarnya menerima beasiswa Smith’s Prize pada tahun 1936 untuk penelitian di bidang matematika terapan, dan pada tahun yang sama, ia mempublikasikan makalahnya yang terkenal tentang “On Computable Numbers,” yang secara resmi memperkenalkan konsep mesin Turing.
Pendidikan dan masa muda Turing sangat berpengaruh terhadap arah kariernya dan pencapaiannya di kemudian hari. Di setiap tahapan, Turing menunjukkan bahwa keingintahuan intelektual dan kemauan untuk mengeksplorasi ide-ide baru adalah kekuatan pendorong di balik inovasinya.
Awal Karir Alan Turing
Setelah menyelesaikan studinya di Cambridge, Alan Turing memulai karirnya yang akan mempengaruhi dunia sains dan teknologi secara mendalam. Tahap awal karirnya diwarnai oleh penelitian inovatif dan langkah awal menuju pencapaian yang akan mendefinisikan era modern.
Postgraduate di Princeton
Turing melanjutkan pendidikannya di Princeton University di Amerika Serikat setelah mendapatkan beasiswa. Di Princeton, ia bekerja di bawah bimbingan Alonzo Church, seorang matematikawan terkenal, yang karyanya juga fokus pada logika dan dasar matematika. Di sini, Turing mendalami studinya tentang sistem komputasi dan teori yang ia kembangkan di Cambridge, menghasilkan disertasi yang menawarkan kontribusi signifikan pada teori komputasi.
Pengembangan Mesin Turing
Selama di Princeton, Turing juga mengembangkan konsep mesin Turing lebih jauh, yang memperlihatkan kemampuannya untuk menyimulasikan logika dari setiap algoritma komputasi. Konsep ini adalah dasar dari apa yang kita kenal sekarang sebagai prinsip dasar operasi komputer.
Kembali ke Inggris dan Perang Dunia II
Setelah kembali ke Inggris pada tahun 1938, Turing mulai bekerja untuk Government Code and Cypher School (GCCS) di Bletchley Park, di mana dia akan menghabiskan tahun-tahun perang. Di Bletchley Park, Turing dan timnya mengembangkan serangkaian teknik untuk memecahkan pesan yang dienkripsi, yang dikenal sebagai kode Enigma yang digunakan oleh militer Jerman.
Penemuan Bombe
Salah satu pencapaian utama Turing di Bletchley Park adalah pengembangan Bombe, sebuah perangkat elektromekanis yang dirancang untuk memecahkan Enigma. Bombe meningkatkan signifikan kemampuan Sekutu untuk mengumpulkan intelijen dari komunikasi Jerman, yang banyak dipercaya telah mempersingkat durasi perang.
Peran dalam Perang
Kerja Alan Turing selama perang tidak hanya menunjukkan keahliannya sebagai matematikawan dan kriptoanalis tetapi juga sebagai pemimpin tim yang efektif. Kemampuannya untuk berpikir di luar kebiasaan dan merancang solusi tidak konvensional merupakan faktor kunci dalam keberhasilan misi dekripsi.
Awal karir Alan Turing mencerminkan perpaduan unik antara teori murni dan aplikasi praktis, yang menjadi ciri khas seluruh kariernya. Dari kamar-kamar kuliah di Cambridge dan Princeton hingga ruang rahasia di Bletchley Park, Turing menunjukkan bahwa ide-ide besar dapat memiliki aplikasi dunia nyata yang luas dan berdampak.
Peristiwa Penting Alan Turing
Karier Alan Turing dicirikan oleh beberapa momen dan keputusan penting yang tidak hanya berdampak besar terhadap perjalanannya sendiri tetapi juga terhadap masa depan teknologi dan keamanan nasional.
Pekerjaan pada Enigma
Momen paling signifikan dalam karir Alan Turing adalah kontribusinya dalam memecahkan kode Enigma selama Perang Dunia II. Meskipun terdapat beberapa upaya awal oleh kriptoanalis Polandia, Turing mengembangkan pendekatan matematis yang memperluas dan memperbaiki metode-metode tersebut, memungkinkan tim di Bletchley Park untuk memecahkan kode yang digunakan oleh kapal selam U-boat Jerman, yang vital untuk kesuksesan kampanye Sekutu di Atlantik.
Pengembangan Teknologi Komputasi
Setelah perang, Alan Turing mengambil peran penting dalam pengembangan komputer awal di University of Manchester. Di sini, ia membantu merancang dan membangun salah satu komputer digital elektronik pertama, yang dikenal sebagai Manchester Mark 1. Turing juga menyusun salah satu program komputer pertama yang berhasil dijalankan oleh mesin ini, yang merupakan langkah besar dalam evolusi komputasi.
Turing Test
Pada tahun 1950, Alan Turing menerbitkan makalah yang berjudul “Computing Machinery and Intelligence” di mana ia mengusulkan apa yang sekarang dikenal sebagai Turing Test, sebuah eksperimen pemikiran untuk menentukan apakah sebuah mesin bisa dikatakan memiliki kecerdasan. Konsep ini sangat berpengaruh dalam debat filosofis dan ilmiah mengenai kecerdasan buatan dan masih relevan dalam diskusi tentang AI saat ini.
Kontroversi dan Pengadilan
Salah satu peristiwa penting dan tragis dalam kehidupan Turing adalah penangkapannya pada tahun 1952 karena ‘tindakan tidak senonoh’—sebuah istilah yang digunakan saat itu untuk menggambarkan hubungan homoseksual, yang masih ilegal di Inggris. Turing diadili dan dinyatakan bersalah, dan ia memilih untuk menjalani terapi hormon (dikenal sebagai “kimiawi kastrasi”) sebagai alternatif dari penjara.
Dampak pada Hukum dan Masyarakat
Pengadilan dan perlakuan terhadap Turing memicu perdebatan publik tentang undang-undang anti-homoseksual di Inggris dan secara bertahap membantu mengubah sikap publik dan hukum. Tragisnya, tekanan dari pengalaman ini berkontribusi pada kematiannya yang prematur.
Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan betapa luasnya jangkauan pengaruh Turing, dari sains dan teknologi hingga isu-isu sosial dan hukum. Kontribusi dan tantangan yang dihadapi Turing terus menginspirasi dan mengajarkan pelajaran penting tentang etika, kebijakan, dan potensi manusia.
Pencapaian Alan Turing
Alan Turing meninggalkan warisan yang kaya dan beragam, yang dampaknya terasa dalam berbagai bidang, mulai dari komputasi dan matematika hingga kecerdasan buatan dan hak-hak sipil. Berikut adalah beberapa pencapaian utamanya yang paling berpengaruh:
Perintis Komputasi Modern
Turing dikenal sebagai salah satu bapak komputasi modern. Konsep “mesin Turing,” yang dikembangkan dalam makalahnya tahun 1936 “On Computable Numbers,” memberikan model teoretis untuk mesin komputasi yang dapat mensimulasikan algoritma apapun yang dapat dipikirkan. Model ini menjadi dasar bagi pengembangan komputer digital yang dapat diprogram, yang kini menjadi inti dari semua sistem dan perangkat modern.
Penyelamat dalam Perang Dunia II
Karyanya dalam Perang Dunia II, terutama dalam memecahkan kode Enigma, memiliki dampak yang sangat besar. Perannya dalam perang ini tidak hanya membantu mengamankan kemenangan bagi Sekutu tetapi juga diperkirakan telah mempersingkat perang hingga dua tahun, menyelamatkan jutaan nyawa. Pengakuan atas kontribusi ini hanya sepenuhnya diakui banyak tahun setelah perang, sebagian besar karena rahasia ketat yang menyelimuti karyanya selama perang.
Pengembangan Kecerdasan Buatan
Turing juga memikirkan kemungkinan mesin berpikir, yang dijelajah dalam makalahnya tahun 1950 tentang apakah mesin dapat berpikir. Turing Test, yang ia usulkan, menjadi batu uji penting dalam studi kecerdasan buatan, menantang para ilmuwan untuk membuat mesin yang perilakunya tidak dapat dibedakan dari manusia. Konsep ini masih digunakan sebagai referensi dalam debat tentang kecerdasan buatan.
Advokasi untuk Reformasi Hak Sipil
Meskipun tidak secara langsung berkaitan dengan pencapaian akademis, perjuangan Turing dengan hukum anti-homoseksual Inggris dan perlakuan yang ia terima telah menginspirasi gerakan-gerakan yang lebih luas untuk hak-hak LGBT di banyak negara. Turing telah menjadi simbol perjuangan terhadap diskriminasi berdasarkan orientasi seksual, dan ceritanya telah mendorong perubahan dalam undang-undang dan persepsi publik.
Pengaruh Akademis dan Kebijakan
Warisan Turing dalam bidang ilmu pengetahuan telah dikenang melalui berbagai penghargaan dan inisiatif, termasuk Turing Award, yang dianggap sebagai “Nobel” dalam ilmu komputer, diberikan oleh Association for Computing Machinery untuk kontribusi yang luar biasa dalam bidang ini.
Kematian Alan Turing
Alan Turing meninggal pada 7 Juni 1954, di Wilmslow, Cheshire, Inggris, di usia yang relatif muda, 41 tahun. Kematiannya yang tragis meninggalkan dunia dengan kehilangan besar seorang ilmuwan yang brilian dan pemikir yang visioner.
Keadaan Kematian
Kematian Turing dinyatakan sebagai bunuh diri. Dia ditemukan tewas di kamarnya dengan sianida di sisinya, dan penyelidikan resmi mencatat bahwa ia meninggal karena keracunan sianida. Ada spekulasi bahwa kematiannya mungkin merupakan akibat dari eksperimen kimianya yang tidak sengaja, namun teori ini tidak didukung oleh bukti kuat.
Konteks dan Dampak
Kematian Turing terjadi dalam konteks hukuman yang dia terima dua tahun sebelumnya, dimana ia dipaksa menjalani “kimiawi kastrasi” sebagai alternatif hukuman penjara karena dihukum atas “tindakan tidak senonoh,” sebuah label pada masa itu untuk homoseksualitas. Peristiwa ini mempengaruhi kesehatan fisik dan mentalnya secara signifikan.
Pengakuan Pasca Maut
Pada tahun-tahun setelah kematiannya, kesadaran dan penghargaan terhadap kontribusi Turing terus berkembang. Pada tahun 2009, Perdana Menteri Inggris saat itu, Gordon Brown, mengeluarkan permintaan maaf resmi atas cara pemerintah menghukum Turing, yang ia sebut “mengerikan dan tidak adil.” Dan pada tahun 2013, Ratu Elizabeth II memberikan pengampunan kerajaan secara anumerta.
Warisan
Meskipun kehidupannya berakhir secara tragis, kematian Turing menggugah diskusi lebih lanjut mengenai undang-undang anti-homoseksual dan membantu mempercepat gerakan hak sipil untuk komunitas LGBTQ+ di Inggris dan di seluruh dunia. Kisah hidup dan kematiannya tetap menjadi pengingat akan kekejaman yang dapat terjadi ketika hukum dan prasangka menghalangi keadilan dan kemanusiaan.
Peninggalan Alan Turing
Warisan Alan Turing jauh melampaui kontribusinya dalam perang dan ilmu komputer. Dia telah meninggalkan jejak yang mendalam tidak hanya dalam bidang-bidang tersebut tetapi juga dalam cara kita memandang dan berinteraksi dengan teknologi, serta dalam perjuangan hak-hak sipil.
Pendorong Utama Teknologi Modern
Mesin Turing, sebuah konsep teoretis yang diajukan Turing, adalah dasar bagi pengembangan komputer modern. Konsep ini membuktikan bahwa sebuah “mesin” bisa melakukan fungsi apapun yang dapat dijelaskan sebagai algoritma, suatu titik penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan tentang perangkat lunak dan hardware yang kita gunakan saat ini. Setiap komputer digital, dari smartphone hingga superkomputer, berakar pada prinsip-prinsip yang diajukan oleh Turing.
Pengakuan dalam Kecerdasan Buatan
Alan Turing dianggap sebagai salah satu pemikir paling awal dalam bidang yang kini dikenal sebagai kecerdasan buatan. Turing Test, yang ia usulkan, masih digunakan sebagai salah satu kriteria untuk menilai kemampuan mesin untuk meniru perilaku manusia. Meskipun banyak debat mengenai relevansinya hari ini, tidak ada keraguan bahwa Turing memberikan kontribusi penting untuk memulai diskusi filosofis dan teknis tentang apa artinya untuk mesin “berpikir.”
Reformasi Hak Sipil
Mungkin salah satu aspek yang paling emosional dari warisan Alan Turing adalah perjuangannya sebagai individu gay dalam masyarakat yang tidak menerima homoseksualitas. Setelah pengampunan anumerta yang diberikan kepadanya, banyak aktivis dan pengamat mengakui Turing tidak hanya sebagai ilmuwan tetapi juga sebagai simbol perjuangan melawan diskriminasi seksual. Undang-undang yang dijuluki “Hukum Turing,” yang memungkinkan pengampunan anumerta untuk ribuan pria yang dihukum di bawah undang-undang anti-homoseksualitas Inggris, adalah salah satu hasil langsung dari pengakuan terhadap ketidakadilan yang dia alami.
Pendidikan dan Inspirasi
Turing telah menjadi subjek dari berbagai karya film, buku, dan drama, yang membantu membawa ceritanya ke audiens yang lebih luas. Film “The Imitation Game” adalah contoh terkenal, dengan Benedict Cumberbatch memerankan Turing, film ini mendapatkan pengakuan internasional dan memperluas kesadaran publik tentang kontribusi dan cobaan Turing.
Penghargaan dan Kenangan
Turing Award, yang diberikan setiap tahun oleh Association for Computing Machinery (ACM) untuk kontribusi teknologi informasi yang besar, dinamai untuk menghormatinya. Ini dianggap sebagai penghargaan tertinggi dalam ilmu komputer, sering disebut sebagai “Nobel” dari komputasi.
Fakta – Fakta Tentang Alan Turing
- Minat pada Botani: Alan Turing tidak hanya terfokus pada matematika dan komputasi; dia juga memiliki kecenderungan kuat terhadap ilmu alam, termasuk botani. Dia melakukan penelitian yang cukup ekstensif pada morfogenesis, atau proses yang mengatur pola dan bentuk dalam biologi, dan mempublikasikan sebuah makalah tentang bagaimana pola-pola tertentu seperti garis-garis pada kelopak bunga dapat dijelaskan dengan reaksi kimia.
- Atlet Lari: Alan Turing adalah seorang pelari lintas alam yang sangat kompeten, sering berpartisipasi dalam lomba-lomba dengan prestasi yang mengesankan. Dia memiliki waktu terbaik untuk maraton yang cukup dekat dengan waktu kualifikasi Olimpiade, dan dia sering menggunakan lari sebagai cara untuk berpikir dan bersantai.
- Tesis Doktoralnya: Tesis doktoral Alan Turing di Princeton berjudul “Systems of Logic Based on Ordinals” yang mengembangkan ide-ide Church mengenai logika dan komputasi lebih lanjut. Tesis ini memberikan kontribusi signifikan terhadap teori komputasi dan matematika.
- Karya Pascaperang: Setelah perang, Alan Turing bekerja pada pengembangan mesin komputasi awal di National Physical Laboratory (NPL) di Inggris, di mana dia mengusulkan desain ACE (Automatic Computing Engine). Meskipun Turing tidak terlibat dalam realisasi penuh proyek ini, rancangannya sangat mempengaruhi pengembangan komputer awal di Inggris.
- Penyelidikan Ilmiah Tentang Kecerdasan Mesin: Salah satu pertanyaan yang Alan Turing ajukan dalam karyanya tentang AI adalah “Dapatkah mesin berpikir?” yang dia jelajahi melalui konsepsi Turing Test. Pendekatan ini secara luas mempengaruhi diskusi filosofis dan praktis mengenai potensi dan batasan kecerdasan buatan.
- Kasus Hukum dan Pengaruhnya: Penangkapan dan pengadilan Alan Turing pada tahun 1952 karena homoseksualitasnya memiliki dampak yang mendalam dan tragis pada kehidupannya. Kejadian ini tidak hanya mempengaruhi kesehatannya, tetapi juga kariernya, dan memicu debat yang berkepanjangan tentang hukum yang mengkriminalisasi homoseksualitas di Inggris.
- Pengakuan Anumerta: Selain pengampunan oleh Ratu Elizabeth II pada tahun 2013, Alan Turing juga dihormati dengan serangkaian penghargaan dan kenangan, termasuk penampilannya di uang kertas £50 yang baru diterbitkan oleh Bank of England pada tahun 2021.
Quotes
- “Kita hanya dapat melihat sedikit jauh ke dalam masa depan, tapi kita dapat melihat banyak hal yang harus dilakukan sekarang.”
- “Penghitungan digital dapat dianggap sebagai materi untuk simulasi dari bentuk-bentuk kecerdasan manusia.”
- “Mesin mengambil pekerjaan keras yang biasa dilakukan otak, sehingga otak dapat melakukan pekerjaan halus.”
- “Hipotesis utama adalah bahwa setiap aspek pembelajaran atau kecerdasan lain dapat secara prinsip disimulasikan oleh mesin.”
- “Sains adalah seni penciptaan struktur yang sempurna.”